search

Daerah

andi harunErham Yusufheru prasetyoBubuhan Batisan Kutai Kaltimlamriperayaan hut ri ke-76

Rayakan HUT RI, Pria Ini Jalan Pakai Egrang dari Balikpapan, Sampai di Samarinda Disambut Wali Kota

Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 23 Agustus 2021 | 1.506 views
Rayakan HUT RI, Pria Ini Jalan Pakai Egrang dari Balikpapan, Sampai di Samarinda Disambut Wali Kota
Wali Kota Samarinda Andi Harun saat menyambut kedatangan Heru Prasetyo, Senin 23 Agustus 2021 di Balai Kota. (Jeri Rahmadani/Presisi.co).

Samarinda, Presisi.co – Beberapa masyarakat punya cara tersendiri untuk meramaikan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-76. Salah satunya adalah seorang pria yang berjalan menggunakan Egrang dari Balikpapan yang akhirnya tiba di Samarinda. Pria yang belakangan diketahui bernama Heru Prasetyo itu, telah menempuh perjalanan selama 7 hari sejak tanggal 17 Agustus 2021 dari Kota Minyak.

Pantauan Presisi.co, kedatangan Heru di Samarinda langsung disambut hangat oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun, Senin 23 Agustus 2021 di Balai Kota.

Tak hanya Andi Harun, Heru yang datang bersama beberapa rekan komunitasnya itu turut disambut meriah oleh pejabat struktural Pemkot Samarinda seperti Asisten I Pemkot Samarinda, Tejo Sutarnoto hingga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Samarinda, Erham Yusuf.

Kepada media, Andi Harun langsung mencoba berjalan menggunakan Egrang setinggi 2,5 meter lebih, dengan injakan kakinya sekira 80 cm, yang digunakan Heru meniti Balikpapan-Samarinda. Bukannya berhasil, Andi Harun malah jatuh berkali-kali. Meski demikian, orang nomor satu di Samarinda itu terpantau pantang menyerah sambil tertawa.

Diketahui, egrang merupakan sebuah permainan tradisional yang juga kerap disebut engrang. Andi Harun disela-sela kedatangan Heru dan rekan-rekannya, menuturkan bahwa pihaknya mengapresiasi usaha Heru dan kawan-kawannya itu.

"Ya, saya sangat mengapresiasi inisiatif atas perjuangan beliau atas perjalanan menggunakan engrang. Mengingatkan kita juga, permainan ini adalah permainan rakyat yang harusnya bisa dilestarikan," ungkap Andi Harun kepada awak media.

Andi Harun menegaskan, demi melestarikan permainan egrang ini dirinya sudah meminta agar Dispora Samarinda melakukan tindaklanjut, minimal dengan memberikan ruang para atlet agar dapat berkancah pada olahraga nasional.

"Kalau nanti berkembang, salah satu kandidat pelatihnya sudah pasti pak Heru juga," cetus Andi Harun.

Sementara itu, Kadispora Samarinda Erham Yusuf mengatakan, egrang saat ini memang sudah mendapatkan perhatian. Khususnya dari Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Samarinda.

"Beberapa kali festival juga sering dilibatkan, namun karena saat ini pandemi sehingga kegiatan olahraga juga dibatasi," ungkapnya.

Dalam waktu dekat, dijelaskan Erham bahwa Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) juga bakal digelar. Termasuk di dalamnya juga akan dilibatkan para pegiat egrang.

"Insya Allah bulan September 2021 kalau tidak ada halangan, bisa digelar,” sebutnya.

Sementara itu, Heru sendiri mengaku sudah mulai berlatih pada olahraga tradisional ini sejak pertengahan 2005 silam. Ia berlatih bersama salah seorang rekannya. Sebagai pegiat, atlet, sekaligus pelatih egrang, Heru berpendapat agar permainan ini bisa terus dilestarikan.

"Karena ini salah satu kebudayaan dan olahraga tradisional, sudah sepatut harus kita jaga agar tidak hilang dari kebudayaan kita,” tegas Heru.

Ia menyatakan, perjalanan dari Pelabuhan Semayang Balikpapan ke Samarinda dilakukan tepat pada tanggal 17 Agustus 2021 saat perayaan hari kemerdekaan RI Ke-76. Heru mengaku, itu dilakukan semata-mata dirinya sebagai pegiat egrang ingin memberikan warna baru terhadap riak-riak hari raya kemerdekaan.

Perjalanan pun dilalui Heru dengan beberapa kali istirahat. Mulai dari singgah di warung-warung kecil warga, hingga mampir di kantor kecamatan. Dibeberkanya, seluruh operasional dari Kota Minyak ke Kota Tepian menggunakan uang miliknya pribadi.

"Ada saja yang memberikan kue-kue saat singgah. Saya tidak bisa sebutkan berapa pengeluaran saya," ujarnya.

Heru merinci, kayu yang digunakannya merupakan kayu sungkai khas endemik Kalimantan. Kayu tersebut, kata Heru, bertekstur lebih lentur dari kayu kebanyakan. "Karakter kayunya agak lentur," ucapnya.

Terpisah, Ketua Bubuhan Batisan Kutai (BBK) Kaltim, Lamri mengatakan komunitasnya sudah berdiri sejak lima tahun belakangan, yakni pada 2016 lalu. Heru, disebutnya merupakan salah satu anggotanya dari total 40 total anggota yang ada saat ini.

Lamri mengatakan, pihaknya pun sudah mengikuti dua kali pekan olahraga nasional (Pornas). Pada tahun 2017, pihaknya mewakili Kaltim untuk bertandang di Banjarmasin. Dan tahun 2019 dilaksanakan di Samarinda.

"Itu kami juara mewakili Kaltim. Kemudian 2019 disini kami juara juga, waktu Pornas diadakan di Samarinda," imbuhnya.

"Semua atlet berasal dari Desa Kedang Ipil, Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar)," pungkasnya. (*)

 

Editor: Rizna