Ini Penjelasan Andi Harun soal Berita Menolak PPKM Darurat di Samarinda
Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 16 Juli 2021 | 1.656 views
Samarinda, Presisi.co – Beberapa hari lalu, beredar tangkapan layar dari Beritakaltim.co yang berisi pernyataan Wali Kota Samarinda Andi Harun menolak PPKM Darurat diberlakukan di Ibu Kota Kaltim. Setelah viral, Andi Harun lantas membantah kabar tersebut.
Melalui konferensi pers yang digelar di Anjungan Karamumus Balai Kota, Jumat 16 Juli 2021, Andi Harun menyatakan berita tersebut salah, dan pada batas tertentu bisa disebut berita bohong atau hoaks.
Dari angle berita itu, ia mengkualifikasikan sebagai berita yang memprovokasi dan mengandung kebohongan. Sebab disebutnya Pemkot Samarinda tak pernah menyatakan menolak PPKM Darurat. "Yang benar adalah supaya jangan sampai Samarinda masuk kategori PPKM Darurat. Makanya, segala bentuk pencegahan dan penanganan kami optimalkan," paparnya.
Sedangkan dalam berita tersebut, sebutnya, pemkot terkesan menolak PPKM Darurat. Kemudian, tidak ada juga konfirmasi dan cover both side soal pernyataan itu. Kesalahan lainnya, menurut Andi Harun, mengutip pembahasan dalam rapat internal tertutup pemkot sejatinya dilarang.
Ditegaskan Andi Harun, saat pertemuan dengan Panglima Kodam dan Kapolda Kaltim beberapa waktu lalu, ia tak ada menyatakan satu bait pun perihal penolakan PPKM Darurat di Samarinda. "Yang benar kami memohon doa agar secepatnya terhindar dari PPKM mikro dan darurat. Karena begitu beratnya tekanan ekonomi dalam PPKM Darurat," tegasnya.
Diketahui, dalam berita Beritakaltim.co itu disebutkan Andi Harun menolak penerapan PPKM Darurat di Samarinda yang disampaikan di hadapan Panglima Kodam Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto dan Kapolda Kaltim Herry Nahak, Selasa 13 Juli 2021, di Ruang Rapat Utama Balai Kota Samarinda. "Mohon izin laporan komandan, perkenankan saya paparkan alasan kami menolak PPKM," ungkap Andi Harun seperti dituliskan Beritakaltim.co.
Wartawan yang menulis berita tersebut, M Sakir mengakui adanya kesalahpahaman dalam menulis. Awalnya Sakir berniat menulis itu supaya meraih view yang banyak dari pembaca.
Namun begitu, ia mengungkap isi pemberitaan tersebut tak jauh beda dengan pernyataan wali kota yang mencegah Samarinda masuk kategori PPKM Darurat. Sakir hanya membuat catatan kecil dan tak menyimpan rekaman wawancara. "Sebagai wartawan kita pasti ingin menulis yang wah dalam pemberitaan," ucapnya. (*)