Samarinda Bersiap Belajar Tatap Muka, 72 Sekolah Direncanakan Dibuka
Penulis: Jeri Rahmadani
Rabu, 02 Juni 2021 | 2.275 views
Samarinda, Presisi.co – Sebanyak 72 sekolah negeri dan swasta di Samarinda disiapkan Pemkot Samarinda untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Setelah sebelumnya, 14 sekolah diuji coba menerapkan belajar luring mulai dari tingkat TK hingga SMP.
Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi menyatakan, hingga sekarang percobaan tersebut berjalan baik. Kekhawatiran masyarakat mengenai risiko PTM juga tidak terjadi. Tidak satupun guru atau pelajar yang positif Covid-19 setelah uji coba. Karena yang dipilih adalah sekolah yang disiplin.
Kemudian, ada pertimbangan khusus untuk sekolah yang tidak terakses jaringan internet. "PTM dilaksanakan selektif. Jadi bukan hanya sekolah bersih dan mengadakan tempat cuci tangan. Tapi soal kesehatan guru dan kesiapan orangtua," ungkap Rusmadi, Rabu 2 Juni 2021.
Salah satu syarat penerapan PTM di sekolah adalah orangtua telah menandatangani kesiapan belajar luring. Ini supaya ada kejelasan dukungan dari orangtua. Jika masih ada beberapa orangtua tidak setuju, maka sekolah tersebut tidak memenuhi syarat PTM. "Sekolah tidak disalahkan, pemkot juga tidak disalahkan. Artinya ketika anak-anak dilepas ke sekolah saat dibuka, orangtua harus disiplin protokol kesehatan," ucap Rusmadi.
Menurutnya, tidak semua sekolah berani menerapkan PTM. Rusmadi berani menerapkan PTM karena menurutnya hakikat pendidikan itu proses pembinaan karakter.
Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin menjelaskan, di Samarinda ada 320 sekolah. Penambahan 72 sekolah yang disiapkan Disdik tersebut tengah dibarengi dengan proses vaksinasi. "Sejauh ini, proses vaksinasi berjalan hampir 40 persen. Dari 72 sekolah itu, ada 13 ribu murid. Sebanyak 2 ribu untuk pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)," ungkap Asli.
Penerapan PTM ini seiring pernyataan Presiden Joko Widodo dan diperkuat keinginan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim. Yakni menerapkan PTM demi menghindari istilah learning loss atau kegagalan belajar. "Walaupun ada 72 sekolah yang disiapkan, itu akan tetap dikunjungi wakil wali kota satu per satu. Kalau tidak ada sekolah yang siap, maka akan kami tunda," tuturnya. (*)