search

Daerah

Transaksi Perdagangan Kaltim-Sulawesi TengahMuhammad Yadi Robyan NoorDisperindagkop KaltimRichard ArnaldoDisperindagkop Sulteng

Transaksi Perdagangan Kaltim-Sulteng Meningkat, Sehari Mencapai Rp 2,8 Miliar

Penulis: Putri
Rabu, 02 Juni 2021 | 741 views
Transaksi Perdagangan Kaltim-Sulteng Meningkat, Sehari Mencapai Rp 2,8 Miliar
Kadisperindag Sulteng, Richard Arnaldo (kiri, baju putih) bersama Kadisperindagkop Kaltim HM Yadi Robyan Noor (kanan, baju batik). Menandatangani kerjasama transaksi perdagangan, di Swiss-Belhotel Silae, Palu, Rabu, 2 Juni 2021. Transaksi kerjasama perdagangan tersebut mencapai Rp 2,8 miliar, dengan komoditi unggulan tiap daerah yang ditawarkan masing-masing pengusaha. (Presisi.co)

Palu, Presisi.co - Transaksi kerjasama perdagangan antara Bumi Mulawarman dan Sulawesi Tengah (Sulteng) terjalin. Nominalnya pun tak tanggung-tanggung. Yakni Rp 2,8 miliar.

Transaksi kerjasama tersebut dilaksanakan di Kota Palu, ibu kota Provinsi Sulteng, Rabu 2 Juni 2021. Untuk komoditi barang pokok sayur-mayur, nilai kerjasamanya mencapai Rp 2.304.274.500. Kemudian, untuk Kopra Edible senilai Rp 594 juta.

Menurut Kepala Dinas Industri, Perdagangan (Disperindagkop) Sulteng, Richard Arnaldo, gagasan kerjasama antar daerah memang sudah mereka lakukan. Baik ke Kaltim, maupun ke daerah lain. Seperti tanah Jawa.

"Dan syukurnya disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Kaltim, melalui Disperindagkop Kaltim. Sebagai tuan rumah, tentu kami sudah bersiap akan kerjasama ini," ucap Richard.

Bisnis matching pun dijelaskan Richard sudah dilaksanakan sejak lama. Hingga akhirnya, saat para pelaku usaha dipertemukan, hanya tinggal melakukan penandatanganan kerjasama saja.

Richard melanjutkan, tak menutup kemungkinan, nominal yang sudah tercantum bisa saja bertambah. Karena komunikasi antar pribadi oleh para pengusaha akan rutin terjadi.

"Nominal itu baru hari ini, bisa terus (bertambah)," sambungnya.

Untuk komodoti, disebutkan Richard ada sayur-mayur, kelapa, dan cabai. Kemudian untuk daging sapi, kemungkinan akan masuk dalam kerjasama selanjutnya.

Mengenai mangsa pasar di Kaltim, dikatakan Richard cukup besar. Lantaran perpindahan IKN di Bumi Etam. Sebagai wilayah yang bisa dibilang hanya berjarak 2727.62 mil, mereka pun siap menjadi wilayah pendukung jika diperlukan.

"Kita bisa melakukan pertukaran. Seperti buah nanas, disini (Palu) jarang ada. Justru kami berlimpah buah Naga, jadi bisa saja ditukar. Karena pasokan paling besar di Kaltim, asalnya dari kita, sebesar 60 persen" jelasnya.

Richard berharap, para pelaku usaha di Sulteng mampu menangkap peluang besar tersebut. Tak hanya di industri perdagangan. Bisa pula dari industri-industri lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Disperindagkop Kaltim HM Yadi Robyan Noor memberikan komentar. Menurut Roby, kerjasama ini memang memiliki tujuan. Yakni peningkatan berlanjut di sektor perdagangan.

Keunggulan masing-masing produk usaha kecil menengah (UKM) juga diperhitungkan. Dengan harapan adanya program selanjutnya.

"Kaltim sangat terbantu, kebutuhan pokok kita (Kaltim) memang berasal dari luar. Sekitar 85 persen, dan 60 persennya dari Sulteng," pungkasnya. (*)

Editor: Rizki