search

Politik

pilkada samarindaIntimidasi Pilkadaandi harun-rusmadi

Beredar Video Emak-emak Relawan Paslon Nomor Urut 02 Diintimidasi Orang Tak Dikenal

Penulis: Topan
Sabtu, 05 Desember 2020 | 1.158 views
Beredar Video Emak-emak Relawan Paslon Nomor Urut 02 Diintimidasi Orang Tak Dikenal
Menggunakan pelindung muka, pria ini diduga lakukan penggerebekan dan intimidasi relawan emak-emak Paslon Nomor Urut 02. (Sumber Foto: Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Aksi penggebrekan sekelompok pria terhadap relawan Pasangan Calon (Paslon) Andi Harun-Rusmadi, beredar viral di grup aplikasi pesan instan WhatsApp pada Jumat (4/11/2020) malam.

Intimidasi salah alamat itu terekam melalui video berdurasi 20 detik dan menimbulkan opini miring terhadap Paslon Nomor Urut 2 yang bakal bertarung di Pilkada 9 Desember ini.

“Sebenernya gini loh, dia dobrak pintu kami dia injak pintu kami padahal pintu itu gak ditutup. Langsung kamu siapa langsung kami divideo seolah-olah dia polisi, dia tanya ini uang apa? Ya kami jelaskan ini uang saksi pemantau, kami juga bawa surat mandat," ungkap Wiwin, wanita yang diketahui mendapat mandat resmi dari Badan Pemenganan Pasangan Andi Harun-Rusmadi, sebagai pelatih pemantau relawan TPS untuk Paslon 02.

     
  Berita Terkait :  
   
   
     


Wiwin yang merupakan warga jalan Muso Salim itu menjelaskan, saat kejadian pihaknya bersama sejumlah ibu-ibu lainnya, tengah sibuk mempersiapkan honor untuk saksi pemantau Paslon dukungannya di salah satu rumah warga, jalan Muso Salim gang 9. 

Tiba-tiba sekelompok pria menendang pintu rumah yang sedikit terbuka dan langsung menyoal aktifitas Tim sukses itu. Bahkan, pihaknya juga mengaku bahwa salah satu dari anggota tim yang merupakan ibu-ibu itu mendapat perlakuan kasar dari pihak yang melakukan intimidasi itu.

“Kami tunjukan surat mandat dia gak percaya, malah dia maksa buka amplop, saya jelaskan ini honor buat saksi pemantau terus ada ibu-ibu itu ditarik tangannya sampai merah. Kami jadi takut saya bicara dibilang diam, diam kamu, itu video dipotongnya. Saya juga jelaskan apa adanya ke polisi,” tuturnya

Wiwin membenarkan bahwa honor saksi pemantau TPS sebesar Rp 200 ribu. Namun dirinya menegaskan bahwa kegiatan tersebut resmi dan tidak menyalahi aturan.

Editor : Oktavianus