search

Daerah

Unjuk Rasaomnibus lawUU Cipta Kerjakapolresta samarindakombes pol arif budimandprd kaltim

Aksi Tolak UU Ciptaker di DPRD Kaltim Berakhir Ricuh, Kapolresta Samarinda : Ada Provokator

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Jumat, 06 November 2020 | 770 views
Aksi Tolak UU Ciptaker di DPRD Kaltim Berakhir Ricuh, Kapolresta Samarinda : Ada Provokator
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arief Budiman saat menggelar konferensi pers di Polresta Samarinda.

Samarinda, Presisi.co - Aksi tolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang dilakukan Aliansi Mahakam di depan Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (5/11/2020) kemarin berakhir ricuh.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman menjelaskan kondisi dan situasi saat demo kemarin. Ia mengungkapkan situasi berjalan kondusif.

“Mereka orasi dari pukul 4 sore, 30 menit saja orasinya dan itu berjalan kondusif,” jelasnya pada Jum’at (6/11/2020).

Namun ketika pukul 16.30 WITA massa aksi mulai ricuh, beberapa oknum merusak pagar gedung DPRD Provinsi Kaltim.

“Setelah orasi, tidak tahu kenapa tiba-tiba ada yang provokatif dan terjadilah kerusakan pagar DPRD,” tambahnya.

Melihat situasi ini, aparat yang bertugas memberikan himbauan kepada massa. Namun hal itu tidak diindahkan dan aparat memutuskan untuk memukul mundur barisan massa aksi dengan water canon yang  mencoba masuk ke Gedung DPRD Kaltim dengan merusak pagar.

“Pagar itu sudah kami rantai, mungkin mereka sudah siap makanya sampai bawa balok, kita akan selidiki siapa provokatornya,” pungkasnya.

Selain itu, dari bukti-bukti yang dikumpulkan oleh aparat terdapat beberapa oknum yang terlihat melemparkan batu, petasan, bom molotov dan juga merusak spanduk.

Dari bukti-bukti itu pun pihak kepolisian telah menandai oknum-oknum untuk diselidiki lebih lanjut.

Kombes Pol Arif juga menjelaskan, aksi kemarin membuat sebagian masyarakat terganggu karena jalanan menjadi macet dan lalu lintas harus dialihkan.

“Massa sekitar 200 orang, masyarakat juga sangat terganggu karena tidak bisa lewat. Mereka bakar ban di jalanan,” tutupnya.

Editor : Oktavianus