search

Daerah

Pasar OnlinesamarindaCovid-19CoronaDampak Corona

Antisipasi Virus Corona, Disdag Kota Samarinda Terapkan Pasar Online

Penulis: Putri
Jumat, 03 April 2020 | 1.086 views
Antisipasi Virus Corona, Disdag Kota Samarinda Terapkan Pasar Online
Situasi pasar yang ada di Loa Bakung, Samarinda

Samarinda, Presisi.co - Upaya membatasi pertemuan antar manusia terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda guna mencegah penyebaran wabah Corona atau Covid-19.

Pusat perbelanjaan, tempat hiburan, hingga sekolah di tutup untuk sementara. Hanya fasilitas kebutuhan pokok seperti pasar tradisional yang masih bebas melakukan transaksi dagang tatap muka.

Tak kehabisan cara baru-baru ini Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda menerapkan kebijakan pasar online. Langkah ini diambil guna meminimalisir transaksi dagang tatap muka antara pedagang dan pembeli.

Sugih, Koordinator Pasar Kemuning menjelaskan sosialisasi mengenai kebijakan Disdag Kota Samarinda telah dilakukan selama 3 hari.

"Sebenarnya ini baru berjalan selama dua hari yang lalu, hari ini sudah ketiga hari," ujarnya saat dihubungi wartawan Presisi.co via telepon, Jumat (3/4/2020).

Sugih menilai, upaya transaksi online atau by phone ini memberi keuntungan bagi para pedagang maupun para konsumen pasar.

"Karena mereka hanya bekerja lewat telepon saja baru nanti kurir yang mengambil," katanya.

Untuk penerapannya, kata Sugih, tidak ada syarat khusus yang perlu dilakukan. Hanya perlu mencatat nomor handphone atau WhatsApp yang akan dicantumkan dalam selebaran atau pamflet.

"Disini saling bantu saja, misal pedagang sayur yang angkat telpon tapi pembeli mau beli ikan, nah atau kebetulan mau beli ayam, itu juga bisa sekalian aja sama penjual sayur, saling atur aja mereka," ujarnya.

Namun masih ada kendala yang terjadi dengan sistem transaksi ini. Banyak konsumen yang belum memahami bagaimana sistem belanja menggunakan jasa kurir.

"Kendala yang sering dihadapi itu pembeli banyak yang tidak paham sistem kurir seperti apa. Padahal ada aja gojek atau grab. Jadi misal beli nanti di kurir pakai itu. Kalau menunggu diantar sama penjual ya tidak bisa karena kan penjual harus melayani pembeli yang lainnya lagi. Tapi kalau pembeli yang paham, itu lancar aja. Habis beli langsung antar," pungkasnya.