Kabar Gembira, Tak Ada Tambahan Kasus Positif Corona di Kaltim
Penulis: Yusuf
Kamis, 02 April 2020 | 2.337 views
Kaltim, Presisi.co – Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Andi M Ishak memastikan tidak ada tambahan kasus positif corona per Kamis (2/4/2020) ini di seluruh daerah Kaltim.
Meski demikian, Andi menyebut untuk status terkini bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19 ini, masih bertambah.
"Perkembangan kondisi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kaltim hari ini, ODP bertambah 221 kasus menjadi 1171 kasus, PDP bertambah 15 kasus, positif tidak ada,” terang Andi melalui konferensi yang digelar secara virtual, Kamis (2/4/2020).
Terkait penambahan PDP Covid-19 di Kaltim ini dijelaskannya masing-masing sebagai berikut.
8 Kasus PDP di Kukar.
1 pasien diketahui melakukan perjalanan dari Jakarta, singgah ke Bone, Sulsel dan mengalami keluhan batuk, lemas dan muntah. Pasien dirawat di RS Abadi Samboja.
Selanjutnya, ada 5 kasus yang dilaporkan dari call center dan dilaporkan sebagai kasus PDP. Pasien di rawat di RS AM Parikesit, Tenggarong.
Lalu, dua kasus lainnya dikatakan Andi dilaporkan melalui Call Center RS Abadi Samboja dan RS Dayaku Raja di Kota Bangun.
1 Kasus PDP di Paser
Pasien melakukan perjalanan dari Purwokerto, Jawa Tengah. Pasien saat ini di isolasi di RSUD Panglima Sebaya.
1 Kasus PDP di Penajam Paser Utara
Pasien diketahui dari Klaster Ijtima Dunia, Gowa- Sulsel. Adapun keluhan pasien, demam, batuk dan pneumonia.
4 Kasus PDP di Balikpapan
Seluruh pasien mengalami keluhan batuk, demam dan pneumonia. Seluruh pasien seluruhnya di rawat di RSUD Kanujoso.
1 Kasus PDP di Samarinda
Pasien diketahui melakukan perjalanan dari Makassar, Sulsel. Pasien mengalami keluhan berupa batuk dan demam. Saat ini pasien di rawat di RS Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
Disamping itu, Andi turut melaporkan hingga saat ini, masing-masing Dinas Kesehatan seluruh kabupaten/kota se-Kaltim baru mampu melakukan tracing pada 587 jemaah Ijtima Dunia Zona Asia yang batal di gelar di Gowa Sulsel.
“143 orang ditetapkan sebagai ODP, 4 orang PDP dan 8 orang ditetapkan sebagai orang tanpa gejala (OTG).
Orang tanpa gejala ini dijelaskan Andi adalah mereka yang tanpa ada gejala, tapi disebutnya pernah memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Dengan penambahan kasus ini, Andi menyebutkan bahwa upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kaltim, kekuatannya bertumpu di masyarakat mengingat pemerintah disebutnya tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani kasus ini.
“Kekuatan kita ada pada masyarakat yang disiplin dan konsisten untuk selalu menerapkan imbauan, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,” pungkasnya.