Kaltim Perkuat Stok Logistik Bencana Jelang Pergantian Tahun
Penulis: Akmal Fadhil
1 jam yang lalu | 0 views
Kepala Dinsos Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat diwawancarai. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur (Dinsos Kaltim) memastikan kesiapan logistik penanggulangan bencana menghadapi akhir 2025 hingga awal 2026.
Ketersediaan bantuan darurat dinilai aman sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi bencana yang cenderung meningkat pada pergantian tahun.
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengatakan pihaknya menyiapkan stok logistik secara bertahap setiap triwulan, termasuk untuk triwulan IV yang kini masih tersisa dan sebagian telah dikirim ke kabupaten/kota.
“Kami masih punya stok untuk antisipasi di akhir dan awal tahun. Biasanya kebutuhan meningkat di awal tahun. Mudah-mudahan kasusnya tidak seberat sebelumnya,” ujar Andi di Gedung B DPRD Kaltim, Minggu 30 November 2025.
Ia mencontohkan banjir besar di Mahakam Ulu beberapa waktu lalu yang memerlukan bantuan dalam jumlah besar dan harus ditangani cepat.
Karena itu, distribusi logistik lebih awal dilakukan agar stok berada dekat dengan wilayah rawan.
“Sebagian sudah kami distribusikan ke kabupaten/kota untuk antisipasi jika terjadi bencana, sehingga logistik berada lebih dekat di lokasi,” katanya.
Saat ini, Dinsos Kaltim mencatat ketersediaan logistik mencapai sekitar 4.000 paket, jumlah yang dinilai cukup untuk kebutuhan darurat jangka pendek.
“Kami harus menyisakan stok untuk awal tahun. Jika menunggu anggaran berjalan, butuh satu hingga dua bulan prosesnya. Itu yang kami hindari agar tidak terjadi kekosongan,” jelasnya.
Selain stok daerah, kesiapsiagaan diperkuat dengan bantuan logistik dari pemerintah pusat.
Dukungan tambahan senilai hampir Rp1 miliar baru saja tiba dan akan digunakan untuk memperkuat suplai peralatan serta kebutuhan darurat lainnya.
“Alhamdulillah, kami juga mendapat support dari pusat. Bantuan hampir Rp1 miliar untuk logistik dan peralatan bencana baru datang,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa jika terjadi bencana yang kapasitas penanganannya melebihi kemampuan daerah, Dinas Sosial akan segera mengajukan permohonan bantuan tambahan ke Kementerian Sosial.
“Kalau stok tidak mencukupi, kami akan minta dukungan dari pusat. Mekanismenya memang demikian,” pungkasnya. (*)