Kolam Retensi Pampang Ditarget Rampung Desember 2025
Penulis: Muhammad Riduan
2 jam yang lalu | 0 views
Ketua Komisi III DPRD Samarainda, Deni Hakim Anwar saat meninjau Kolam Retensi Pampang. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda menyoroti progres pembangunan Kolam Retensi Pampang yang ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Ketua Komisi III DPRD Samarainda, Deni Hakim Anwar menegaskan agar kontraktor lebih efektif dalam pelaksanaan pekerjaan agar target penyelesaian dapat tercapai.
“Dari total 1,5 hektar lanjutan pembangunan, saat ini yang sudah dikerjakan baru sekitar 0,1 hektar. Masih tersisa 1 hektar yang harus diselesaikan. Kita minta ada efektivitas supaya jangan sampai pekerjaan menimbulkan double cost atau dua kali kerja,” ucapnya, Kamis 2 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Politikus Partai Gerindra tersebut juga mendorong untuk adanya penambahan unit alat berat agar proses pengerjaan kolam retensi bisa lebih cepat.
“Targetnya bulan 12 itu harus tuntas untuk tambahan 1 hektarnya lagi. Jadi efektivitas pekerjaan itu yang kita harapkan bisa selesai tepat waktu,” tambahnya.
Selain faktor teknis, Deni karibnya mengingatkan bahwa cuaca juga bisa menjadi kendala. Namun, ia menekankan perlunya strategi agar progres tidak terhambat.
Terkait fungsi kolam retensi, ia menegaskan bahwa pembangunan ini bertujuan sebagai upaya pengendalian banjir di Samarinda, terutama mengantisipasi limpasan air dari wilayah perbatasan Kutai Kartanegara (Kukar).
“Total lahan yang disiapkan untuk kolam retensi ini ada 70 hektar, dan masih dikerjakan bertahap. Kita harapkan pembangunan ini bisa menjadi langkah untuk menangani limpasan air dari Kukar, khususnya dari Bandara, Sungai Siring, Pampang, dan sekitarnya,” jelasnya.
Menurutnya, banjir di Samarinda selama ini umumnya disebabkan oleh dua faktor utama, yakni limpasan air dari wilayah tetangga serta banjir akibat pasang air sungai. Karena itu, keberadaan kolam retensi diharapkan mampu menjadi solusi permanen dalam pengendalian banjir kota. (*)