Transmigrasi di Paser, Yenni Eviliana: Prioritas Warga Lokal
Penulis: Akmal Fadhil
4 jam yang lalu | 17 views
Yenni Eviliana Dukung Prioritas Warga Lokal dalam Program Transmigrasi di Paser. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) dari daerah pemilihan Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser, Yenni Eviliana, menyatakan dukungan penuh terhadap tuntutan aliansi masyarakat yang menolak masuknya transmigran baru sebelum kebutuhan warga lokal terpenuhi.
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul aksi demonstrasi yang digelar sebelumnya dan menghasilkan kesepakatan bahwa penduduk lokal harus menjadi prioritas dalam alokasi lahan dan program pembangunan kawasan.
“Dari hasil demo kemarin, disepakati bahwa tidak boleh ada transmigran baru yang diprioritaskan lebih dulu ketimbang penduduk lokal. Saya mendukung penuh hal ini,” ujar Yenni kepada wartawan, Rabu (3/9).
Menurutnya, pemerintah daerah perlu memastikan bahwa kebutuhan masyarakat lokal terutama dalam hal lahan pertanian dan perkebunan telah terpenuhi secara adil sebelum membuka pintu untuk pendatang dari luar daerah.
“Ekonomi warga setempat harus kita pertimbangkan terlebih dahulu. Jika memang sudah terpenuhi, barulah kita bisa membuka peluang bagi transmigran dari luar,” jelasnya.
Yenni menjelaskan, untuk transmigran lama yang telah lebih dulu menetap dan membaur, pihaknya tetap siap memberikan dukungan, terutama dalam sektor pertanian dan perkebunan.
Namun untuk transmigran baru, aspirasi masyarakat harus menjadi acuan utama.
“Kita tetap bisa bantu transmigran lama yang sudah tinggal dan hidup di sini. Tapi untuk yang baru, aliansi jelas menolak. Mereka menginginkan kuota lokal dipenuhi dulu,” tegasnya.
Ke depan, DPRD Kaltim bersama Pemkab PPU dan Paser berencana melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah provinsi dan pusat, agar kebijakan transmigrasi tidak mengabaikan aspirasi daerah.
“Kami akan sampaikan bahwa daerah menolak program transmigrasi jika kuota lokal belum terpenuhi. Ini soal keadilan,” ujarnya.
Meski demikian, Yenni juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan sosial di tengah keberagaman, apapun suku atau asal warga.
“Yang penting ke depan harus adem ayem. Apapun sukunya, semua harus hidup damai dan saling menghargai,” tutupnya. (*)