search

Internasional

donald trumpPenembakan Donald TrumpThomas CrooksPercobaan pembunuhan Donald TrumpPemilu Amerika Serikat

Padahal Area Kampanye Dijaga Ketat, Bagaimana Cara Thomas Crooks Menembak Donald Trump?

Penulis: Rafika
Rabu, 17 Juli 2024 | 289 views
Padahal Area Kampanye Dijaga Ketat, Bagaimana Cara Thomas Crooks Menembak Donald Trump?
Calon Republik Donald Trump dikelilingi oleh agen dinas rahasia saat diturunkan dari panggung pasca penembakan dirinya pada acara kampanye di kota Butler, Pennsylvania, 13 Juli 2024. (AFP)

Presisi.co - Peristiwa penembakan mantan sekaligus bakal calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, saat sedang berkampanye di Kota Butler, Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) lalu mengejutkan publik.

Pelaku penembakan itu adalah Thomas Matthew Crooks, pemuda berusia 20 tahun yang bekerja sebagai staf panti wreda dari pinggiran Kota Pittsburgh, Pennsylvania. Akibat aksinya itu, pelaku ditembak mati oleh Dinas Rahasia AS.

Hingga saat ini, Biro Penyelidikan Federal (FBI), masih mendalami motif di balik upaya percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump tersebut.

Pihak berwenang AS juga masih mencari tahu bagaimana cara pemuda bersenjata tersebut berhasil naik ke atap sebuah gedung dengan posisi strategis. Padahal, polisi berjaga dengan cukup ketat di bagian dalam dan luar bangunan.

“Ada polisi setempat di dalam gedung itu. Ada polisi setempat di area tersebut yang bertanggung jawab atas perimeter luar gedung,” kata Direktur Dinas Rahasia AS Kimberly Cheatle kepada ABC News.

Dinas Rahasia AS, badan federal yang bertanggung jawab atas keamanan presiden, mantan presiden, serta keluarga mereka, mengambil alih pengawasan perimeter dalam yang paling dekat dengan Trump saat kampanye di Kota Butler, Pennsylvania, akhir pekan lalu.

Sementara itu, pengamanan perimeter luar, termasuk bangunan yang berfungsi sebagai gudang, diserahkan kepada kepolisian setempat.

Alhasil, muncul kekhawatiran terkait keputusan untuk menyerahkan pengamanan gudang di perimeter luar kepada kepolisian setempat, terutama karena atap gudang tersebut berada dalam jarak tembak dari panggung tempat Trump berpidato.

Crooks, diketahui berhasil membawa senjata serbu ke atas atap. Dari jarak sekitar 140 meter, dia melepaskan hingga delapan tembakan ke arah panggung. Satu peluru mengenai telinga kanan Trump, sementara seorang peserta kampanye tewas dan dua lainnya mengalami luka serius. 

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandro Mayorkas, yang memimpin Dinas Rahasia AS, mengumumkan pada Senin (15/7) bahwa akan segera dilakukan peninjauan ulang secara independen terhadap percobaan pembunuhan tersebut.

Penyelidikan ini akan dilakukan oleh pihak nonpemerintah. Mayorkas sendiri mengakui bahwa serangan ini merupakan kegagalan dalam hal pengamanan.

Analisis video dari lokasi penembakan yang dilakukan oleh media AS menunjukkan bahwa beberapa orang yang berada tepat di luar area kampanye, di dekat gudang tersebut, berteriak kepada polisi untuk melaporkan keberadaan seorang pria bersenjata di atas atap gudang sekitar satu setengah menit sebelum penembakan terjadi.

“Saya belum tahu detailnya, tapi selisih waktunya sangat singkat,” ungkapnya. “Proses mencari orang itu, menemukannya, mengidentifikasinya dan pada akhirnya melumpuhkannya dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, dan itu membuatnya jadi sangat sulit.”

Dinas Rahasia mengatakan bahwa mereka menerima laporan dari pengunjung tentang adanya seorang pria mencurigakan. Aparat lantas mencari pria yang dimaksud. Namun, belum jelas secepat apa pencarian dilakukan atau kapan persisnya Dinas Rahasia diberitahu. (*)

Sumber: VOA Indonesia

Editor: Rafika