search

Daerah

Vaksinasi Hewan TernakVirus PMKHewan KurbanPemkot SamarindaIdul Adha

DKPP Samarinda Kejar Target Vaksinasi Hewan Ternak

Penulis: Nelly Agustina
Kamis, 22 Juni 2023 | 1.190 views
DKPP Samarinda Kejar Target Vaksinasi Hewan Ternak
Vaksinasi PMK di tempat penjualan sapi Sutha. (Nelly Agustina/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menargetkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak mencapai 85 persen hingga akhir 2023. Target tersebut dimaksudkan untuk menciptakan Herd Immunity bagi sapi dari penyakit mewabah sejak tahun lalu.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda, Maskuri mengatakan sejak akhir tahun 2022 pihaknya telah melakukan vaksin PMK terhadap hewan ternak, namun mendekati Hari Raya Idul Adha 2023M/1444H terdapat lonjakan distribusi sapi sehingga pihaknya harus bekerja lebih ekstra.

“Siang malam tim kami melakukan pemantauan terhadap sapi-sapi yang baru datang ke Kota Samarinda untuk mengejar vaksinasi namun banyak yang terlewatkan,” kata Maskuri saat melakuka vaksinasi di Penjualan Hewan kurban Sutha Jalan Kh. Wahid Hasyim I, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara pada Kamis, 22 Juni 2023.

Dari data yang mereka terima, baru sekitar 7 ribu ekor sapi yang tervaksinasi. Sedangkan, sapi yang akan masuk ke Kota Tepian, diprediksi mencapai 13 ribu ekor. Dan yang tiba saat ini, baru mencapai 9 ribu ekor. Adapun presentase ideal dari jumlah sapi yang harus divaksinasi di angka 85 persen.

“Saat ini Samarinda masih berada di zona merah PMK, namun kami upayakan akhir tahun bebas, meskipun banyaknya sapi yang datang membuat tim kami kewalahan,”ungkapnya.

Maskuri bilang, pihaknya juga terus memantau sapi yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan alasan, sapi dari NTT belum divaksin. Sedangkan untuk sapi dari Sulawesi yang berstatus zona merah telah mendapatkan vaksin.

“Kami hanya perlu mengecek kelengkapan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” ungkapnya.

Dia berharap, kabupaten/kota lain yang menerima pasokan sapi melalui pelabuhan Samarinda dan terdeteksi belum menjalani vaksinasi PMK atau tidak memiliki dokumen SKKH untuk melaksanakan vaksin PMK di wilayah masing-masing.

“Tidak semua sapi yang datang tidak dapat kami tangani, vaksin PMK kan gratis dari pusat dan dibagikan ke kabupaten/kota,” ungkapnya.

Sebagai tambahan, Maskuri sampaikan jika sapi-sapi yang dijual pedagang musiman rata-rata baru menjalani satu kali vaksin, namun bagi sapi yang dipelihara oleh kelompok tani di Kota Samarinda rata-rata sudah dua kali vaksin bahkan mendapatkan vaksin booster (vaksin ke-3), dengan populasi sekitar 1500 ekor.

“Kami berharap konsumen benar-benar memastikan sebelum membeli sapi memeriksa kelengkapan dokumen SKKH, terlebih dari itu kami tidak menjamin,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi