search

Advetorial

Muhammad SyahrunDPRD KaltimWawasan KebangsaanPartai GolkarTahun Politik

Di Desa Sedulang, Haji Alung Sampaikan Pentingnya Menjaga Persatuan

Penulis: Redaksi Presisi
Minggu, 18 Desember 2022 | 1.511 views
Di Desa Sedulang, Haji Alung Sampaikan Pentingnya Menjaga Persatuan
Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang digelar oleh Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Syahrun di Desa Sedulang. (Presisi.co)

Kukar, Presisi.co - Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Syahrun melanjutkan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ke Desa Sedulang, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Minggu, 18 Desember 2022. 

Sosialisasi yang menjadi agenda rutin para legislator di Karang Paci - sebutan DPRD Kaltim ini, disampaikan Haji Alung - sapaannya, bertujuan untuk memastikan seluruh elemen masyarakat dapat memaknai dengan baik Empat Konsesus yang menjadi pondasi bernegara. 

"Yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," sebutnya. 

Politisi Golkar ini menyebut, jika masyarakat mampu menjalankan keempat konsesus tersebut, maka dipastikan kondusifitas di daerah akan terjaga dengan baik. Apalagi, sambung dia, Kecamatan Kota Bangun Darat adalah wilayah baru yang terbentuk di Kukar. 

"Maka penting bagi kita untuk menjaga kondusifitas, sehingga pembangunan ke depan dapat berlangsung dengan lancar," tuturnya. 

Memasuki tahun politik seperti saat ini, Haji Alung juga mengingatkan pentingnya untuk saling menjaga persatuan dan soliditas sebagai anak bangsa. 

"Meski pilihan politik kita berbeda, tapi jangan mau terpecah belah. Semuanya demi NKRI," tegasnya. 

Haji Alung juga menghadirkan Ahmad Fadillah, sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, Ahmad katakan bahwa wawasan kebangsaan yang digelar kali ini memang patut diapresiasi ditengah degradasi moral akan paham liberal dan radikal yang mendoktrin sejumlah masyarakat.

"Makanya pemerintah dan DPRD harus gencar menggelar sosialiasi kebangsaan seperti ini, makanya perlu diapresiasi," sebut dia. 

Ahmad juga banyak mengulas sejarah panjang Pancasila sebagai ideologi bangsa yang diibaratkan olehnya sebagai pondasi utama sebuah gedung.

"Tanpa dasar yang kokoh, bangunan itu pasti akan roboh," kata dia (*)

Editor: Yusuf