search

Daerah

Kegiatan Belajar MengajariDisdik SamarindaBelajar DaringAsli NuryadinCovid-19samarinda

Kadisdik Samarinda : Kegiatan Belajar Mengajar Secara Tatap Muka Belum Bisa

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Senin, 16 November 2020 | 787 views
Kadisdik Samarinda : Kegiatan Belajar Mengajar Secara Tatap Muka Belum Bisa
Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin.

Samarinda, Presisi.co - Lebih kurang 8 bulan lamanya, penerapan belajar secara online diberlakukan di Kota Samarinda. Akibat pandemi Covid-19, dan hingga saat ini Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin menjelaskan Samarinda belum bisa menerapkan kegiatan belajar mengajar tatap muka, Senin (16/11/2020).

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendikbud, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19 menerangkan bahwa daerah yang dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka adalah daerah yang berzona kuning atau hijau.

Sementara itu, Kota Samarinda sendiri masih berzona oranye. Dengan total orang terpapar yang masih dirawat berjumlah 460 orang.

"Kesepakatan empat Menteri itu kan tentang kesehatan dan pendidikan juga. Syaratnya itu kan minimal kuning. Kalau Samarinda kan belum bisa, masih oranye," ucap Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin.

Selama 8 bulan penerapan pembelajaran daring dinilai tidak maksimal, salah satu alasannya adalah terdapat daerah-daerah tertentu yang tidak ada jaringan internet atau blank spot, khususnya di kawasan pinggiran.

Hal serupa dijelaskan oleh Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti menerangkan bahwa adanya anjuran dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) yang menegaskan daerah dengan zona oranye belum bisa melaksanakan kbm tatap muka.

"Kita mengikuti dari Kementerian Kesehatan ya, terus ada juga anjuran dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), saat ini Indonesia khususnya Samarinda masih zona oranye jadi nggak bisa diberlangsungkan (belajar tatap muka)," tutur Puji.

Dengan anjuran dari keempat Kementerian tersebut, Samarinda jelas belum bisa melakukan kbm tatap muka, ditambah dengan penambahan kasus Covid-19 di Samarinda yang belakangan ini terbilang banyak.

Sementara itu, peserta didik dan para guru pun dihadapi kendala-kendala dalam melaksanakan kbm daring seperti susahnya jaringan internet dan peserta didik yang tidak memiliki gawai.

Editor : Oktavianus