search

Daerah

Mobile PCR Covid-19samarinda

Lama Dinanti, Mobile PCR Covid-19 Milik Pemkot Samarinda Akhirnya Tiba

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 606 views
Lama Dinanti, Mobile PCR Covid-19 Milik Pemkot Samarinda Akhirnya Tiba
Petugas saat menunjukkan tampak dalam Mobile PCR Covid-19 milik Pemkot Samarinda. (Sumber : Dinkes Samarinda)

Samarinda, Presisi.co - Mobile Combat Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 milik Pemkot Samarinda yang beberapa kali tertunda kedatangannya, kini telah sampai di Kota Samarinda pada Sabtu (24/10/2020).

Hal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kusasih ketika mengisi seminar “Membangkitkan Peran Masyarakat dalam Adaptasi Kebiasaan Baru” yang dilaksanakan secara virtual.

Dalam seminar tersebut Ismed memastikan bahwa mobil PCR dengan berplat nomor B 1909 SSJ ini, sedang dalam perjalanan dari Kota Balikpapan menuju Samarinda.

“Hari ini insya Allah mobil PCR kita akan tiba dan beroperasi di Kota Samarinda,” jelasnya.

Mobil seharga Rp 3 miliar ini direncanakan mulai beroperasi pekan depan, dan akan dioperasikan di 10 Kecamatan di Kota Samarinda.

“Nanti hari Senin atau Selasa akan bergerak di 10 Kecamatan,” tambahnya.

Lebih lanjut, selain Mobile PCR, Ismed mengatakan Pemkot Samarinda juga sudah mengerahkan berbagai upaya percepatan memutus rantai penyebaran Covid-19. Teranyar, melalui peresmian Laboratorium Kesehatan Penyakit Menular yang terletak di Jalan Pelita, Kecamatan Sungai Pinang.

Laboratorium tersebut dapat digunakan untuk membaca sample dari hasil Swab Test dengan hanya membutuhkan waktu 6 jam untuk 96 sampel uji.

Sementara itu, webinar yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman ini menghadirkan 2 narasumber yaitu, Plt Kadinkes Samarinda dr Ismed Kusasih dan Wakil Dekan 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman Dr. Ike Anggraeni, Mkes.

Menurut Ike, setidaknya ada 9 cara yang bisa dilakukan masyarakat dalam adaptasi kebiasaan baru, yakni :
1. Terapkan pendekatan adaptasi kebiasaan baru secara bertahap
2. Seimbangkan hak individu dan kepentingan umum
3. Dukung & prioritaskan mereka yang beresiko tinggi
4. Berikan dukungan untuk tenaga medis/Kesehatan
5. Bangun, perkuat, kepercayaan terhadap otoritas Kesehatan
6. Hapus stigma mispersepsi dan teori konspirasi
7. Tingkatkan Resiliensi & Efikasi Diri
8. Memilah informasi
9. Manfaatkan media (sosial) dalam penyampaian informasi dan edukasi terhadap masyarakat.

Editor : Oktavianus