Mengaku Solid dan Direstui Orang Tua, Pelajar di Samarinda Ini Ikut Aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 08 Oktober 2020 | 1.141 views
Samarinda, Presisi.co - Seorang pelajar kelas 9, di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Samarinda berinisial ZI (15) mengungkapkan alasannya ikut bergabung dalam aksi menolak disahkannnya Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di depan Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda pada Kamis (8/10/2020).
Bersama 5 orang rekannya, ZI mengaku resah dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, yang pada Senin (5/10) mengetuk palu tanda disahkannya UU Ciptaker ini.
"Banyak juga orang tua dari teman-teman kami yang bekerja sebagai buruh. Kami merasa miris. Sudah posisi mereka terhimpit karena Covid-19 ditambah lagi dengan UU Ciptaker ini," ungkapnya
Kehadirannya ditengah massa aksi ini sendiri diakuinya sudah sepengetahuan orang tuanya yang sehari-hari berprofesi sebagai seorang guru.
"Tetap hati-hati, jangan anarkis dan tetap ikuti arahan dari kakak mahasiswa," kata Zaid, menyebut pesan dari orang tuanya, saat bergabung dalam aksi ini.
Menurutnya, pengesahan Omnibus Law UU Ciptaker yang dilakukan oleh DPR-RI ini tidak tepat, mengingat saat ini jutaan warga Indonesia masih bergelut dengan pandemi Covid-19.
"Harusnya (pemerintah) fokus dengan penanganan Covid-19 dulu. Teman-teman kami aja sudah banyak yang kesusahan saat ini. Bahkan paket internet untuk belajar aja sudah enggak terbeli lagi," lanjutnya.
Ia berharap, Pemerintah dan DPR-RI mencabut UU Ciptaker yang menimbulkan gelombang penolakan di seluruh wilayah Indonesia, melalui aksi demonstrasi.