Terkejut dengan Laporan Wagub Seno Aji soal Kamar Kosong di RSUD AWS Saat Pasien Membludak, Begini Respons Dinkes Kaltim
Penulis: Akmal Fadhil
2 jam yang lalu | 0 views
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin. (Akmal/Presisi.co)
Samarinda, Presisi.co – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melakukan evaluasi internal menyeluruh terhadap layanan rumah sakit, menyusul laporan adanya pasien yang kesulitan mendapat tempat tidur, padahal masih ditemukan kamar kosong di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RS AWS).
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, mengaku sudah menerima arahan langsung dari Gubernur Kaltim untuk segera merespons masalah ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.
“Kami akan cek langsung ke lapangan. Laporan Pak Wakil Gubernur cukup mengejutkan. Saat pasien menyampaikan bahwa rumah sakit penuh, ternyata setelah dicek ada kamar kosong. Ini tentu jadi catatan serius,” ujarnya, Senin 13 Oktober 2025.
Menurut Jaya, salah satu solusi sementara yang diusulkan Gubernur adalah pemanfaatan Wisma Atlet milik Dispora sebagai tempat transit bagi pasien yang sudah pulih, namun belum bisa langsung dipulangkan.
“Arahan dari Pak Gubernur, kalau benar-benar penuh, kita bisa koordinasi dengan Dispora untuk memanfaatkan hotel atlet sebagai ruang perawatan sementara. Ini akan dibahas dalam rapat koordinasi,” jelasnya.
Dinas Kesehatan akan memprioritaskan pemeriksaan terhadap kondisi ruangan yang selama ini dinyatakan kosong, namun tidak digunakan. Termasuk apakah ruang tersebut rusak atau tidak layak pakai.
“Daripada memindahkan pasien ke tempat jauh, lebih baik kita perbaiki dulu ruangan yang ada. Ini akan kami dalami, jangan sampai ada kelalaian informasi yang merugikan masyarakat,” tegas Jaya.
Ia mengatakan bahwa seluruh rumah sakit penerima subsidi pemerintah harus memberikan pelayanan maksimal. Termasuk memastikan informasi ketersediaan tempat tidur benar-benar valid.
“Kalau sudah ada subsidi, rumah sakit juga bisa menggunakan dana dari penerimaan BLUD untuk memperbaiki fasilitas yang tidak layak. Tidak boleh lagi ada kasus ruangan kosong tapi dibilang penuh,” katanya.
Gubernur Kaltim, kata Jaya, menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap pelayanan kesehatan yang sudah digratiskan secara penuh.
“Masyarakat bisa berpikir kita tidak serius melayani kalau terus ada kasus seperti ini. Makanya kami akan segera rapat dengan pihak rumah sakit, mudah-mudahan minggu ini juga,” tegasnya.
Tak hanya RS AWS, Dinkes juga akan melakukan evaluasi ke sejumlah fasilitas kesehatan lainnya, seperti RS Korpri dan RS AMS 2.
“Evaluasi ini berlaku untuk semua. Kami ingin tingkat hunian tempat tidur optimal, jangan di bawah 60 persen. Kelas VIP, kelas 1, kelas 2—semuanya harus dimaksimalkan,” tutupnya.
Selain isu layanan rumah sakit, Jaya Mualimin juga melaporkan capaian serapan anggaran Dinas Kesehatan hingga Oktober 2025.
Ia menyebut, realisasi fisik telah mencapai 75 persen, sementara realisasi keuangan baru berada di 61 persen.
“Pak Gubernur juga menginstruksikan agar percepatan anggaran segera dilakukan. Waktu kita tinggal tiga bulan,” ujarnya. (*)