Duet Zairin – Sarwono di Bedah Visi Misi Calon Pemimpin Samarinda
Penulis: Yusuf
Senin, 27 Januari 2020 | 1.924 views
Presisi – Walau belum resmi ditetapkan sebagai pasangan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda. Namun, Zairin Zain dan Sarwono telah mendeklarasikan diri untuk maju sebagai duet, menghadapi kontestasi Pilkada Samarinda pada September mendatang.
Hadir pada Bedah Visi Misi Calon Pemimpin Samarinda yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim. Zairin dan Sarwono, nampak memanfaatkan momen tersebut, untuk menunjukkan kekompakkan mereka di Hotel Selyca Mulia, Samarinda, Minggu (26/1).
Dari pembedahan visi misi Bakal Calon dan sesi pembahasan tiga masalah utama Samarinda yakni, banjir, pertambangan dan tata kota dihadapan 5 orang panelis dari perwakilan LSM dan Akademisi. Zairin dan Sarwono seolah memiliki waktu yang lebih panjang dibanding Andi Harun, yang saat itu tampil seorang diri, dalam memaparkan beragam visi dan misi mereka.
Dihadapan para panelis, Bakal Calon Wakil Walikota Samarinda dari pasangan Zairin Zain ini, lantang menyebut, bahwa majunya mereka berdua, adalah untuk mewujudkan Samarinda Bangkit.
“Kebangkitan Samarinda, harus yang paling siap. Bukan hanya kualitas namun juga kuantitas. Momentumya, ada di Pilkada 2020,” sebut Sarwono. Mengingat, Kaltim baru saja ditetapkan sebagai ibu kota negara (IKN), terlebih jumlah penduduk di Samarinda adalah yang terbanyak.
Dalam mewujudkan visi Menuju Samarinda Bangkit, Sarwono menyebut beberapa misi diantaranya, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) berakhlak mulia dan berdaya saing, membangkitkan ekonomi kerakyatan dan pariwisata modern menuju masyarakat yang makmur, memenuhi kebutuhan infrastruktur kota yang layak untuk seluruh masyarakat.
“Penataan lingkungan dan pengendalian banjir, dengan penanganan mulai dari hulu, kemudian daerah aliran sungai (DAS) yang panjangnya 47 km, yang sebagian besarnya perlu pembenahan,” lanjut Sarwono, akibat daya tampung yang disebutnya mulai berkurang.
Ditambahkan Zairin Zain, penataan infrastruktur guna mengatasi banjir yang selama ini menjadi momok bagi warga Samarinda, dapat dilakukan melalui normalisasi Sungai Karang Mumus.
“Kalau Karang Mumus itu bersih dari tiang-tiang pemukiman warga yang masuk ke dalam sungai, kemudian sungai itu dikeruk sedalam 6 meter. Insyaallah, banjir di Samarinda akan berkurang,” jelas Zairin.
Lanjut dikatakan Mantan Pj Walikota Samarinda itu, penataan drainase yang menuju Sungai Karang Mumus juga harus diperbaiki, mengingat banyak titik drainase yang disebut Zairin mampet sehingga menghambat aliran air keluar dari Kota Samarinda.
“Jalan PM Nor, sebelah kiri masuk dari simpang sempaja, itu hanya sebelah kiri paritnya yang berfungsi, sebelah kanannya diuruk untuk masuk kedalam jalan perumahan. Seharusnya, dua parit itu berfungsi. Hingga air yang menenggelamkan Simpang 4 Sempaja itu akan cepat turunnya, apabila sudah dilakukan pengerukan,” terang Zairin.
Sedangkan untuk kasus banjir yang terjadi di kawasan Jalan Antasari, normalisasi terhadap dua sungai, baik itu Sungai Karang Asam Besar dan Kecil, juga harus dilaksanakan mengingat dua sungai mengalami penyempitan.