Beri Efek Jera, Syafruddin Minta Kolong Jembatan Mahakam Ditutup
Penulis: Presisi 1
Selasa, 10 Desember 2019 | 854 views
Presisi – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Syafruddin meminta Balai Pengerjaan Jalan Nasional (BPJN) XII menutup kolong Jembatan Mahakam. Permintaan tersebut, dilontarkannya sebagai langkah antisipatif dan efek jera, lantaran jembatan yang menjadi objek vital penyebrangan masyarakat Samarinda itu, berulang kali tertabrak oleh tongkang pengangkut batu bara.
“Langkah ini saya kira akan menghadirkan efek jera, kesadaran kolektif dari para pemilik kapal ini. Supaya dalam berlalu lintas melawati jalur vital (jembatan) agar berhati-hati,” tegas Ketua Fraksi PKB yang akrab disapa Udin itu.
Penutupan kolong jembatan yang biasa digunakan sebagai jalur lalu lintas tongkang itu, disarankannya, dapat dilakukan selama satu bulan. “Karena, jika bapak tidak tegas, saya yakin, tidak aka nada efek jera, itu akan terus menerus dan berulang.” Sebutnya, diarahkan langsung kepada Budiamin Kepala BPJN XII Balikpapan pada rapat dengar pendapat (RDP) yang dilakukan Komisi III DPRD Kaltim bersama BPJN XII di Gedung D, DPRD Kaltim pada Senin (9/12).
Terkait itu, Budiamin mengaku menerima sementara masukan yang disampaikan oleh Udin dan beberapa Anggota Komisi III lainnya. “Kami akan koordinasi dulu dengan pihak Syahbandar dan perhubungan,” tutur Budiamin.
Dalam kesempatan yang sama, dirinya juga menyebutkan pihak penabrak pemilik kapal Entebe Emerald 59 yang pada 17 November 2019 lalu menabrak Jembatan Mahakam, dikatakannya bersedia melakukan perbaikan sebagai ganti rugi, atas kejadian tersebut.
“Ini masih dalam tahap pengerjaan, sehingga kontraktor pelaksana yang mengerjakan paket tahun ini itu minta pertanggunjawaban dari pihak penabrak.” Jelasnya