Pimpin DPD PSI Samarinda, Muhammad Luthfi Siap Rangkul Millenial Kota Tepian
Penulis: Presisi 1
Kamis, 28 November 2019 | 1.265 views
Presisi – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) harus diakui berhasil membawa warna baru dalam kancah perpolitikan Indonesia. Dibawah komando Grace Natalie selaku Ketua Umum, PSI bertubi-tubi menunjukkan eksistensi dan progresivitasnya, sebagai sebuah partai berplatform anak muda.
Sebut saja, Raja Juli Antoni, Isyana Bagoes Oka, Tsamara Amany, Rian Ernest hingga Giring Ganesha vokalis Nidji. Nama-nama itu, tak jarang muncul sebagai media darlingnya para pewarta nasional dan daerah.
Apalagi, sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Surya Tjandra, Politikus PSI yang kini masuk dalam jajaran kabinet Indonesia Maju sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) serta Dhini Shanti Purwono sebagai rekan diskusi Jokowi dalam jajaran staf khususnya periode ini.
Beberapa hal diatas, setidaknya cukup menunjukkan greget PSI dalam arus perpolitikan bangsa terkini. Lalu, bagaimana sepak terjang PSI di Kota Samarinda pasca Provinsi Kalimantan Timur diumumkan Jokowi akan menjadi ibu kota negara (IKN) Indonesia menggantikan DKI Jakarta.
Berikut ini, presisi.co sajikan wawancara khusus dengan Muhammad Lutfi, millennial Kota Tepian yang sebentar lagi dipastikan akan segera memimpin DPD PSI Kota Samarinda.
Bergabung dalam partai berlambangkan kepalan tangan yang mengenggam mawar putih itu, PSI disebutnya, bukan partai dinasti melainkan partai yang mengutamakan keterbukaan antar pengurus dan kadernya.
“Didalam (PSI) itu, setelah aku masuk, sesuai dugaan gak ada dinasti, sesama kader baik itu senior dan junior juga tidak ada batasan,” tuturnya, saat melayani wawancara bersama Presisi.co, Senin(25/11) malam, disalah satu kafe sederhana yang berada di Jalan Mawar, Samarinda.
Sedikit bercerita tentang pengalaman politiknya, Lutfi alias Gope, saat pemilu serentak 2018 lalu, terdaftar sebagai salah satu Caleg PSI. Candu politik yang menuntunnya hingga akhirnya bertemu Grace, menandatangai MoU sebagai Calon Ketua Definitif DPD Samarinda, karena pengalamannya yang kala itu, bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Aku kan kemarin nyaleg tuh, jadi ngerasain banget gimana perjuangannya bertemu langsung dengan masyarakat, mendengar setiap aspirasi mereka, perjuangan ini yang akan saya lanjutkan,” kisahnya, sekaligus memastikan keinginannya untuk melebarkan sayap PSI di Kota Tepian.
Sebagai sebuah partai arus tengah, PSI disebutnya memiliki DNA khusus, sebagai identitas partai, yang dibentuk pada 16 November 2014 lalu.
“PSI itu, anti korupsi, anti intoleransi, menebar kebajikan dan merawat keberagaman,” jelasnya.
Menurutnya, identitas atau DNA PSI itu, layak dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk memastikan kesiapan Samarinda, sebagai kota penyanggah (IKN).
“Samarinda ini masih “gatel”, jadi banyak cara untuk memastikan PSI di Samarinda, sebagai percontohan nasional, selain Jatim dan Jakarta,” tegasnya.
Sambil menunggu keluarnya surat keputusan (SK) DPP PSI terkait statusnya sebagai ketua definitif, mantan barista itu membocorkan sedikit rahasianya, agar PSI digandrungi oleh masyarakat.
“Kami juga harus melek media, karena untuk mendekati para millennial, pola pendekatannya pun harus dengan cara-cara yang millennial pula,” sebutnya, selain sekretariat yang nantinya akan dijadikan sebagai ruang berpikir dan rumah perjuangan bagi PSI di Samarinda.
Tak hanya itu, pimpinan partai politik termuda di Samarinda itu, akan segera membentuk kepengurusan di enam kecamatan yang ada di Kota Samarinda, sebagai upaya memenangkan PSI pada Pemilu 2024 mendatang.
Sementara itu, jelang pelaksanaan Pilawali Samarinda 2020 mendatang, Luthfi memastikan PSI akan membuka ruang komunikasi politik dengan seluruh bakal calon yang bakal berkompetisi merebut hati masyarakat, untuk menjadi Walikota dan Wakil Walikota Samarinda.
“Yang jelas, harus sesuai dengan DNA PSI,” tegasnya.