BPBD Catat 318 Bencana di Kota Samarinda Sepanjang 2025
Penulis: Muhammad Riduan
1 jam yang lalu | 0 views
Kepala BPBD Samarinda, Suwarso.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mencatat sebanyak 318 kejadian bencana terjadi sepanjang tahun 2025, terhitung sejak Januari hingga Desember ini. Data tersebut didominasi oleh bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, dan cuaca ekstrem.
Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso, menyampaikan bahwa pihaknya bersama seluruh unsur terkait telah menyiapkan berbagai langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, khususnya ancaman hidrometeorologi.
“Kesiapan BPBD Samarinda, termasuk relawan dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang tergabung dalam pentahelix, sudah kami siapkan. Mulai dari apel kesiapsiagaan, gelar peralatan, hingga pendirian posko siaga bencana,” ucapnya, Jumat 19 Desember 2025.
Suwarso menjelaskan, BPBD juga membekali sejumlah kelurahan tangguh bencana dengan peralatan penanganan dini untuk menghadapi potensi banjir dan longsor di wilayah masing-masing.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Samarinda, tercatat 151 kejadian longsor sepanjang 2025. Pada Mei lalu, bencana longsor juga menyebabkan korban jiwa, masing-masing empat orang di kawasan Belimau dan satu orang di Grilya, yang meninggal dunia akibat tertimbun longsor.
“Untuk cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi, tercatat ada 138 kejadian,” ungkapnya.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi sebanyak enam kejadian dalam periode yang sama. Hal ini sejalan dengan data BMKG yang menyebutkan adanya fenomena hari tanpa hujan di tahun 2025.
Untuk bencana banjir, BPBD mencatat 23 kejadian, dengan 32 titik wilayah di Samarinda yang kerap menjadi langganan genangan air.
Dari keseluruhan kejadian tersebut, jumlah kepala keluarga terdampak mencapai 11.460 KK, dengan total 31.763 jiwa terdampak. Selain itu, tercatat lima orang luka-luka dan delapan korban meninggal dunia, termasuk satu kasus anak tenggelam di kawasan Bukit Pinang.
“Kalau ditotal keseluruhan kejadian bencana di Kota Samarinda sepanjang 2025, ada 318 kejadian,” tegasnya.
Menghadapi akhir tahun dan memasuki 2026, BPBD Samarinda juga memastikan kesiapsiagaan terus ditingkatkan. Persiapan telah dilakukan sejak terbitnya edaran Menteri Dalam Negeri hingga pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
“Kami sudah beberapa kali melaksanakan apel kesiapsiagaan. Seluruh unsur, mulai dari trantibmas, lalu lintas, hingga kebencanaan, sudah dalam kondisi siaga,” pungkasnya.
BPBD Samarinda berharap, dengan kesiapsiagaan dan kolaborasi lintas sektor, risiko dan dampak bencana di Kota Tepian dapat ditekan di tahun-tahun mendatang. (*)