Andi Harun Sorot Kinerja Perusda, Biaya Operasional Harus Seimbang dengan Laba
Penulis: Muhammad Riduan
6 jam yang lalu | 0 views
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat diwawancara. (Presisi.co/Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan pendalaman sekaligus evaluasi terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2026 Perumda Varia Niaga, dalam paparan yang disampaikan jajaran manajemen perusahaan daerah tersebut.
Ia menekankan pentingnya perhitungan ulang cost operasional seluruh Perumda di Samarinda, termasuk Varia Niaga. Ia meminta agar perhitungan ulang terhadap cost biaya operasional dilakukan dengan pendekatan Return on Equity (ROE) berbasis best budgeting.
“Ketika pendapatan atau laba perusahaan tidak meningkat secara signifikan, maka biaya operasional tidak boleh naik. Jika pendapatan tidak signifikan sementara biaya operasional meningkat, membuat laba stagnan,” tegasnya, Rabu 17 Desember 2025.
Menurutnya, kenaikan biaya operasional hanya dapat dibenarkan apabila disertai dengan ekspansi usaha atau corporate action yang mampu memberikan kontribusi laba secara signifikan. Sebab, ekspansi usaha yang sehat umumnya memang diikuti peningkatan biaya, namun tetap harus berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Selain itu, ia juga mendorong manajemen Perumda Varia Niaga untuk lebih optimistis dalam mempercepat pemulihan dan peningkatan kesehatan perusahaan. Ia menilai pendekatan usaha dengan margin kecil tidak lagi relevan jika di sisi lain biaya operasional terus meningkat.
“Bukan berarti kita menganut mazhab cost operasional tidak boleh naik. Cost operasional boleh naik tapi harus disertai dengan satu itu harus disertai dengan restrukturisasi modal dan pemilihan jenis usaha yang marginnya menengah hingga tinggi,” ujarnya.
Andi Harun menilai, tantangan ke depan bagi direksi adalah menentukan model bisnis yang mampu memaksimalkan pemanfaatan aset, termasuk melalui potensi kerja sama dengan pihak ketiga, guna meningkatkan produktivitas dan laba perusahaan.
Meski demikian, secara umum orang nomor satu di Kota Tepian menilai RKAP 2026 Perumda Varia Niaga dari perspektif akuntansi dan neraca keuangan berada dalam kondisi positif. Catatan utama yang diberikan adalah perlunya menekan biaya operasional yang tidak sejalan dengan pilihan usaha bermargin kecil.
"Sebaliknya harus memilih usaha yang marginnya medium atau high itu kategori menengah atau tinggi dengan memanfaatkan kan aset melalui potensi kerja sama dengan pihak-pihak ketiga," tururnya.
Ia juga mengapresiasi jajaran pengurus dan Dewan Pengawas Perumda Varia Niaga atas upaya dan kerja keras dalam melewati masa krisis keuangan sejak masih bernama Perusda Aneka Usaha hingga kini menunjukkan ekspansi usaha yang lebih positif.
Sebagai catatan penting, peringatan agar pendapatan dan laba perusahaan tidak stagnan akibat ketergantungan pada utang. Ia meminta agar Perumda Varia Niaga segera menyusun langkah konkret untuk melunasi utang, khususnya utang jangka panjang, dengan target penyelesaian yang jelas meski dilakukan secara bertahap.
"Dan di satu sisi kami meminta agar target pendapatan direvisi naik sekitar 10 persen. Memang perusahaan itu harus bekerja by target," pungkasnya. (*)