search

Advetorial

Investasi Kaltim IPRO Kaltim Gubernur Harum Strategi Promosi Investasi Proyek Unggulan Daerah Hilirisasi Industri Kaltim Penanaman Modal Asing OPD Kaltim Pertumbuhan Ekonomi Lokal Pemprov Kaltim

Gubernur Harum Tekankan Strategi Promosi: IPRO Kaltim Harus Bergerak, Bukan Hanya Tersimpan di Lemari

Penulis: Akmal Fadhil
Sabtu, 15 November 2025 | 15 views
Gubernur Harum Tekankan Strategi Promosi: IPRO Kaltim Harus Bergerak, Bukan Hanya Tersimpan di Lemari
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud yang didampingi Wakilnya Seno Aji. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud menegaskan bahwa dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO) hanya akan bernilai jika disertai promosi aktif kepada calon investor.

Pernyataan itu disampaikan saat ia memimpin rapat koordinasi investasi di Kantor Gubernur Kaltim pekan lalu.

Menurut Harum, penyusunan IPRO yang lengkap dan detail tidak cukup jika pemerintah daerah hanya menyimpannya tanpa aksi nyata.

Dokumen tersebut memuat semua informasi penting, mulai dari ide proyek, proyeksi pasar, legalitas, hingga estimasi risiko dan manfaat investasi. Namun, tanpa promosi masif, potensi investasi sulit terealisasi.

“IPRO adalah alat jual kita. Kita punya dokumen lengkap, tapi kalau hanya diam, investor tidak akan datang. OPD harus bergerak cepat dan jago memasarkan peluang ini,” tegasnya Sabtu 15 November 2025.

Gubernur Harum menyebut sejumlah proyek unggulan yang ditawarkan melalui IPRO, antara lain:
• Pengembangan tanaman kakao dan sektor pertanian di Mahakam Ulu
• Hilirisasi industri karet di Kutai Barat
• Hilirisasi sawit menjadi produk kimia dan pangan di Kutai Timur
Menurutnya, sektor-sektor tersebut memiliki nilai tambah tinggi jika didukung investasi yang tepat, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Upaya promosi IPRO, kata Harum, sudah mulai membuahkan hasil. Tahun ini, lima negara telah menanamkan modal besar ke Kaltim, antara lain:
• Singapura: US$163,74 juta (475 proyek)
• Mauritius: US$126 juta (4 proyek)
• Tiongkok: US$81,99 juta (151 proyek)
• Malaysia: US$70,36 juta (245 proyek)
• Inggris: US$46,43 juta (55 proyek)
Harum menekankan bahwa angka investasi harus diterjemahkan menjadi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Investasi sebesar apa pun tidak berarti jika rakyat tidak merasakan dampaknya. Ini tujuan akhir kita,” pungkasnya.

(Akmal/ADV/Diskominfo Kaltim)