UINSI Bersholawat Jilid IV: Gaungkan Persatuan di Tengah Keberagaman, Panitia Targetkan Tahun Depan Lebih Meriah dan Inklusif
Penulis: Redaksi Presisi
21 menit yang lalu | 0 views
Bendahara Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Uinsi Samarinda, Indah Auralia Karisma Diana (Kiri) dan Sekretaris Panitia Uinsi Bersholawat Jilid IV, Rohmah Nurfadilah (Kanan)
Presisi.co – Lantunan sholawat kembali menggema di lingkungan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Gelaran UINSI Bersholawat Jilid IV tahun ini tidak hanya menjadi ajang religius, tetapi juga wadah memperkuat rasa kebangsaan dan persaudaraan di tengah keberagaman mahasiswa.
Mengusung tema “Sholawat for Unity: Membangun Ukhuwah Islamiyah dan Wawasan Kebangsaan di Tengah Keberagaman,” panitia menegaskan bahwa pesan yang ingin dibawa jauh melampaui acara seremonial.
Sekretaris panitia menjelaskan, pemilihan tema tersebut berangkat dari situasi sosial yang semakin dinamis. Menurutnya, mahasiswa saat ini bukan hanya dituntut menguasai ilmu agama, tetapi juga memahami pentingnya toleransi.
“Kami ingin mengajak seluruh mahasiswa UINSI membangun ukhuwah Islamiyah sekaligus memperkuat wawasan kebangsaan. Sholawat itu bukan hanya ritual, tapi ruang untuk menyatukan banyak perbedaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberagaman latar belakang mahasiswa mulai dari asal daerah, organisasi, hingga cara pandang sering kali menjadi tantangan tersendiri. Melalui kegiatan bersholawat, panitia ingin menunjukkan bahwa perbedaan justru bisa dirayakan bersama.
Tidak ingin berhenti pada lingkup kampus, panitia berharap UINSI Bersholawat dapat menarik lebih banyak partisipan dari luar. Tahun ini menjadi momentum bagi mereka untuk memperluas skala acara.
“Harapan kami, tahun depan lebih meriah dan cakupannya lebih luas. Bukan hanya masyarakat Samarinda, tapi juga dari Tenggarong, Balikpapan, dan kota-kota lainnya,” tambah Sekretaris Panitia.
Ia meyakini kegiatan bersholawat layak diakses masyarakat lebih luas, sehingga manfaat spiritual dan sosialnya tidak hanya berhenti di lingkungan akademik.
Panitia mengakui antusiasme mahasiswa meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kendati demikian, mereka tetap mendorong lebih banyak mahasiswa untuk hadir dan meramaikan acara.
“Semakin ramai, semakin terasa kebersamaan itu,” katanya.
“Ini bukan hanya soal jumlah, tetapi juga soal menunjukkan jati diri mahasiswa UINSI sebagai generasi muda yang religius, toleran, dan punya kepedulian terhadap persatuan bangsa,” tambahnya.
Dukungan juga datang dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA). Bendahara Umum DEMA UINSI, Indah Auralia Karisma Diana, menilai kegiatan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi mahasiswa maupun masyarakat umum.
“Harapan kami, tahun depan lebih meriah lagi. Pesertanya tidak hanya dari UINSI atau Samarinda, tapi juga dari luar kota,” ujarnya. Ia optimistis UINSI Bersholawat dapat menjadi wadah silaturahmi besar yang mempertemukan berbagai kalangan.
Senada dengan itu, Sekretaris Panitia Rohmah Nurfadilah menegaskan komitmen mereka menjadikan acara ini semakin inklusif.
“Semoga tahun depan lebih meriah. Kami ingin bukan hanya mahasiswa yang datang, tetapi juga masyarakat luas dari berbagai daerah,” katanya. Ia menambahkan, setiap tahun panitia terus melakukan evaluasi agar acara ini berkembang menjadi ikon kegiatan religius kampus yang membawa manfaat spiritual, sosial, dan budaya.
Gelaran UINSI Bersholawat Jilid IV menjadi bukti bahwa tradisi keagamaan dapat menjadi jembatan mempererat persatuan. Mengusung tema besar tentang ukhuwah dan kebangsaan, panitia berharap kegiatan ini terus tumbuh dan menjadi agenda tahunan yang lebih besar.
Dengan dukungan civitas akademika dan masyarakat, UINSI Bersholawat diharapkan tidak hanya sekadar lantunan sholawat, tetapi juga ruang untuk meneguhkan kebersamaan serta memperkuat keutuhan bangsa. (Khinn/*)