search

Berita

Disdamkar Matan KukarEvakuasi KorbanOrang HilangTenggelam di Sungai Loa KuluFida Hurasani

Pencari Besi Tua yang Tenggelam di Perairan Loa Kulu Ditemukan Tak Bernyawa

Penulis: Redaksi Presisi
2 jam yang lalu | 94 views
Pencari Besi Tua yang Tenggelam di Perairan Loa Kulu Ditemukan Tak Bernyawa
Petugas saat proses evakuasi jasad korban yang dikabarkan tenggelam pada Rabu, 5 November 2025 lalu. (Foto: Disdamkar Matan Kukar/Istimewa)

Presisi.co – Setelah empat hari pencarian intensif, tim gabungan akhirnya menemukan jasad seorang pria berusia 63 tahun yang dilaporkan tenggelam di Sungai Desa Sepakat, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Korban diketahui bernama Indar S., warga Jalan Jenderal S. Parman, Desa Sepakat.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 10.00 WITA. Berdasarkan laporan yang diterima Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar Matan) Kutai Kartanegara, korban tenggelam setelah mencoba mengambil perahu miliknya yang hanyut karena tali pengikatnya terlepas. Saat itu, korban diketahui sedang berada di kapal tongkang untuk mencari besi bekas.

“Korban hendak menarik kembali perahunya yang hanyut. Namun diduga terpeleset dan terbawa arus sungai yang cukup deras,” jelas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kukar, Fida Hurasani saat Dikonfirmasi Sabtu (8/11/2025).

Laporan pertama diterima oleh pos siaga Damkar Kutai Kartanegara pada pukul 10.36 WITA, tak lama setelah warga menyadari korban tak kunjung muncul ke permukaan. Pelapor atas nama Alimatul, warga setempat, segera menghubungi petugas untuk meminta pertolongan.

Tim penyelamat Damkar Kukar langsung bergerak menuju lokasi kejadian di RT 12 Desa Sepakat. Koordinasi cepat dilakukan dengan warga setempat, aparat desa, serta unsur TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Dishub, PMI, dan para relawan.

“Begitu laporan masuk, kami langsung turunkan tim rescue lengkap dengan unit mobil penyelamat dan perahu karet (rubber boat) untuk menyisir lokasi,” kata Fida.

Pencarian dilakukan dalam radius sekitar lima kilometer dari titik korban terakhir terlihat. Namun derasnya arus dan kondisi dasar sungai yang berlumpur menyulitkan proses pencarian.

Selama empat hari berturut-turut, tim terus melakukan penyisiran menggunakan perahu karet serta alat bantu pencarian bawah air. Para penyelam dikerahkan untuk memeriksa area yang diduga menjadi tempat korban tenggelam.

Cuaca yang berubah-ubah turut memperlambat proses. Meski begitu, tim gabungan tak menyerah. Setiap hari, pencarian dimulai sejak pagi hingga menjelang malam, dibantu penerangan seadanya dari warga.

Akhirnya, pada hari keempat, jasad korban ditemukan sekitar dua kilometer dari titik awal kejadian. Kondisi tubuh korban sudah tidak bernyawa, namun masih dapat dikenali oleh pihak keluarga. Setelah dievakuasi ke tepi sungai, jenazah langsung dibawa menuju rumah duka di Desa Sepakat untuk disemayamkan.

“Proses evakuasi berjalan lancar. Kami turut berduka atas musibah ini dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu,” ujar Fida.

Dalam operasi pencarian ini, tim gabungan yang terlibat terdiri dari unsur Damkar Kukar, Basarnas, TNI, Polri, BPBD Kukar, Dishub, PMI, dan para relawan lokal. Masing-masing mengambil peran dalam penyisiran, evakuasi, hingga pengamanan area sekitar.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat Kutai Kartanegara, khususnya yang beraktivitas di bantaran sungai, agar lebih berhati-hati. Daerah Loa Kulu dikenal memiliki arus sungai yang cukup kuat, terutama saat musim hujan tiba.

Fida Hurasani menegaskan pentingnya penggunaan alat keselamatan seperti pelampung bagi warga yang bekerja atau beraktivitas di sekitar perairan.

“Kami mengimbau warga agar tidak menyepelekan arus sungai. Sekecil apa pun kegiatannya, tetap gunakan alat pengaman dan jangan bekerja sendirian di area berisiko,” pesan Fida.

Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi dinyatakan selesai. Namun bagi tim penyelamat Kukar, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kesiapsiagaan, kecepatan tanggap, dan sinergi antarinstansi dalam menghadapi setiap kondisi darurat. (*)

Editor: Redaksi