search

Daerah

Teras SamarindaPemkot SamarindaProyek Pemerintah

Proyek Teras Samarinda Tahap II Sudah Mencapai 60 Persen, Ditarget Rampung Akhir 2025

Penulis: Muhammad Riduan
3 jam yang lalu | 0 views
Proyek Teras Samarinda Tahap II Sudah Mencapai 60 Persen, Ditarget Rampung Akhir 2025
Para pekerja saat mengerjakan teras Samarinda tahap dua, di segmen Jalan di atas sungai. (Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Proyek Teras Samarinda tahap dua kini telah mencapai sekitar 60 persen progres pengerjaan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti menyampaikan bahwa pembangunan tahap dua ini terbagi menjadi tiga segmen dengan karakteristik pekerjaan yang berbeda-beda.

“Teras tahap dua terdiri dari tiga segmen, masing-masing memiliki pelaksana berbeda. Secara keseluruhan progresnya sudah hampir 60 persen,” ungkap Desy saat diwawancarai pada Senin 27 Oktober 2025.

Adapun tiga segmen tersebut meliputi:

Segmen depan Kantor Gubernur Kaltim, yang berfokus pada pembangunan jalan di atas sungai.

Segmen depan Pasar Pagi, yang difokuskan pada penataan landscape taman dan pembangunan drainase sepanjang hampir 300 meter.

Segmen Dermaga, yang merupakan area pembangunan fasilitas dermaga baru.

Lebih lanjut Desy menegaskan, hingga saat ini proyek di tiga segmen tersebut tidak menemui kendala berarti.

“Secara teknis tidak ada kendala. Biasanya masalah utama ada di lahan, tapi untuk proyek ini lahannya sudah siap, jadi tinggal pengerjaan,” jelasnya.

Terkait anggaran, proyek ini disesuaikan dengan nilai pagu hasil lelang yang mencapai sekitar Rp80 miliar.

“Kalau dana yang sesuai dengan yang kami lelangkan, jadi posisinya ya sesuai dengan nilai pagu. Masing-masing beda. Kalau dibutuhkan kemarin itu sekitar Rp 80 miliar.,” tambahnya.

Pihaknya menargetkan seluruh segmen dapat selesai pada Desember 2025. Di mana adanya pembagian segmen yang dilakukan agar percepatan pekerjaan bisa berjalan paralel dan tepat waktu.

Desy juga menanggapi soal tantangan di segmen pembangunan jalan di atas sungai. Menurutnya, sempat ditemukan perbedaan kedalaman tanah di beberapa titik pancang, namun hal itu sudah diatasi.

“Ketemu titik kegiatan kedalaman pancangnya tidak sama, tapi sudah bisa diselesaikan dengan metode yang berbeda. Hanya beberapa meter saja, tidak sepanjang lokasi,” imbuhnya. (*)

Editor: Redaksi