Pemkot Samarinda Turunkan Kapal Patroli Sampah di Sungai Karang Mumus
Penulis: Muhammad Riduan
4 jam yang lalu | 0 views
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri saat potong pita sebagai seremoni peresmian kapal patroli sampah. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya menjaga kebersihan Sungai Karang Mumus (SKM) sebagai salah satu ikon penting kota. Upaya tersebut ditandai dengan peresmian Kapal Patroli Sampah yang digelar di SKM, Jalan Tarmidi, Kecamatan Samarinda Kota, Sabtu 25 Oktober 2025.
Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Saefuddin Zuhri hadir langsung dalam kegiatan ini. Ia menyampaikan peluncuran kapal merupakan bentuk kolaborasi lintas instansi, antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Dinas Perikanan, dan komunitas Eco Enzyme, dalam menjaga kebersihan sungai sekaligus memperbaiki ekosistem perairan.
“DLH bertugas memungut sampah di SKM, Dinas Perikanan menabur benih ikan, dan komunitas Eco Enzyme (Jaga kualitas air). Semua ini bentuk kerja sama agar Samarinda makin bersih, cantik, dan bermartabat,” ucapnya.
Orang nomor dua di Kota Tepian tersebut menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak agar kegiatan seperti ini berkelanjutan dan tidak berhenti pada seremoni semata. Ia berharap masyarakat turut mendukung dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai.
“Kadang sampah itu datang berombongan. Kalau kita lihat itu sampahnya memang itu kesadaran masyarakatnya belum dapat hidayah. Janganlah buang sampah di sembarang tempat apalagi di SKM,” tegasnya.
Ia juga menyoroti jenis sampah rumah tangga yang kerap mencemari sungai, seperti plastik dan bungkus bekas peralatan rumah tangga. Ia menyebut, jika perilaku ini terus terjadi, maka dapat merusak ekosistem sungai dan berdampak pada lingkungan sekitar.
Lebih lanjut, Saefuddin menyampaikan bahwa dirinya telah terlibat dalam gerakan kebersihan Sungai Karang Mumus sejak tahun 2014 bersama para pegiat lingkungan, termasuk Misman, salah satu aktivis yang dikenal konsisten menjaga SKM.
“Saya sudah mengawal dari tahun 2014 dan hingga Yaumul Qiyamah (Hari kiamat). Karena membangun kesadaran masyarakat itu tidak mudah. Tapi kalau dimulai dari diri sendiri, insyaallah bisa menular,” ujarnya.
Terkait pengoperasian kapal patroli, Saefuddin menjelaskan bahwa kegiatan pembersihan akan dilakukan secara fleksibel sesuai kondisi sungai. Jika volume sampah menurun saat musim kemarau, operasi akan disesuaikan untuk efisiensi bahan bakar dan tenaga.
“Pengoperasiannya setiap hari, tapi melihat situasi. Kalau air surut dan sampah sedikit, tentu disesuaikan agar tetap efisien,” tuturnya.
Saefuddin berharap keberadaan kapal patroli ini dapat memberikan manfaat nyata bagi kebersihan SKM serta mendorong masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.
“Semkga kapal ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Kalau sungai kita bersih, Kota Samarinda juga akan lebih nyaman,” pungkasnya. (*)