search

Daerah

Hasanuddin Mas'udDPRD KaltimFasilitas RusakAnggaran PerbaikanHitamkan DPRD Kaltim

Digeruduk Ribuan Massa, DPRD Kaltim Butuh Anggaran Perbaikan Fasilitas yang Rusak

Penulis: Akmal Fadhil
7 jam yang lalu | 0 views
Digeruduk Ribuan Massa, DPRD Kaltim Butuh Anggaran Perbaikan Fasilitas yang Rusak
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud, menyoroti pentingnya pembenahan fasilitas gedung dewan pasca aksi demonstrasi yang berlangsung pada Senin 1 September 2025.

Aksi yang melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Aliansi Mahakam itu menyisakan sejumlah kerusakan di area kantor DPRD Kaltim.

“Kita harus banyak perbaiki lagi, ada kerusakan dari pencopotan dan pencoretan di beberapa titik gedung. Mudah-mudahan ada dana untuk itu,” ujar Hasanuddin kepada awak media pada Selasa 2 September 2025.

Aksi yang berlangsung sejak siang hari hingga itu menyuarakan 11 tuntutan. Para demonstran mendesak untuk masuk ke dalam gedung DPRD, namun hanya beberapa orang yang diperbolehkan masuk sebagai perwakilan.

Namun, tawaran tersebut ditolak oleh massa aksi yang menginginkan seluruh peserta masuk bersama.

Ketua DPRD mengungkapkan bahwa sebenarnya aparat keamanan siap menjaga gedung selama tiga hari penuh, namun keterbatasan anggaran di sekretariat DPRD menjadi kendala tersendiri.

“Keamanan ingin berjaga selama tiga hari, tapi di sekretariat tidak tersedia anggarannya,” jelasnya.

Akibat penolakan massa terhadap sistem perwakilan, proses dialog akhirnya dilakukan secara terbuka di atas mobil komando.

Hasanuddin bersama beberapa anggota dewan menginginkan tanda tangan sebagai bentuk komitmen untuk menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan.

“Pada intinya 11 tuntutan itu akan kita proses bersama-sama. Saya bilang, apapun hasilnya akan kita bahas. Teknisnya kita kaji bersama dan kita tanda tangani,” tambahnya.

Meskipun terbuka terhadap aspirasi mahasiswa, Hasanuddin mengakui kekhawatiran akan risiko kerusakan yang lebih parah apabila seluruh massa diizinkan masuk ke dalam gedung DPRD.

Menurutnya, keputusan untuk melakukan dialog di luar ruangan merupakan langkah kompromi yang lebih aman.

Sementara itu, pantauan pasca aksi menunjukkan adanya kerusakan pada sejumlah fasilitas, termasuk pagar gedung, tembok yang penuh coretan. Hingga kini, belum diketahui pasti berapa estimasi biaya perbaikan yang dibutuhkan.

DPRD Kaltim berkomitmen untuk segera melakukan pendataan dan pengajuan anggaran perbaikan dalam waktu dekat. (*)

Editor: Redaksi