Andi Harun Bahas Penanganan Banjir dan Permasalahan Aliran Air Saat Tinjauan di Bengkuring
Penulis: Muhammad Riduan
8 jam yang lalu | 0 views
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan peninjauan lapangan ke kawasan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan peninjauan lapangan ke kawasan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, pada Kamis, 3 Juni 2025. Tinjauan ini dilakukan untuk menindaklanjuti penanganan banjir di wilayah tersebut, yang kerap terdampak genangan air saat hujan deras.
Menurut Andi Harun, sejumlah langkah jangka pendek telah dilaksanakan, namun masih terdapat beberapa titik yang menjadi penghambat aliran air (bottleneck), terutama yang berkaitan dengan bangunan dan lahan milik warga.
“Ada beberapa satu dua titik yang menjadi bottleneck yang berkaitan dengan tanah warga, bangunan, termasuk SMK Medika yang bangunan halamannya berada di atas saluran air. Sementara tidak ada bukaan atau manhole. Tidak ada kontrol,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, orang nomor satu di Kota Tepian itu pun telah menginstruksikan bagian Sumber Daya Air (SDA) agar segera membangun manhole di lokasi halaman SMK Medika guna memperlancar aliran air.
Selain itu, terdapat rumah warga. Pemerintah akan berkoordinasi dengan pemilik rumah untuk membahas solusi pelebaran saluran, terutama di sisi seberang parit yang juga merupakan milik warga tersebut.
“Kita akan komunikasikan melalui Pak Lurah dan Camat untuk memperlebar saluran yang berasal dari berbagai arah, terutama dari depan jalan poros,” tambahnya.
Wali Kota juga menyoroti keberadaan void bekas tambang di sekitar lokasi yang dinilai berbahaya karena berpotensi meluber saat hujan. Ia telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memverifikasi kepemilikan lahan dan memetakan titik koordinat kolam tersebut menggunakan drone.
“Apalagi ada perumahan di sekitar situ, laporan yang saya terima itu perumahan MBR. Kolam itu tidak berpagar, tidak ada pengaman, dan airnya bisa masuk ke saluran yang akan kita lebarkan,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, beberapa pekerjaan lanjutan akan segera dilakukan, termasuk pembangunan tanggul parit yang telah dimulai dan ditargetkan rampung tahun depan. Harapannya, hal ini bisa secara signifikan mengurangi dampak genangan di kawasan Bengkuring.
Wali Kota juga mengingatkan bahwa penanggulangan banjir, terutama yang berkaitan dengan Sungai Karang Mumus (SKM) dan daerah sekitar Betapus, memerlukan anggaran besar dan berkelanjutan.
“Untuk penanggulangan sungai, kita masih butuh anggaran sekitar Rp900 miliar. Tidak mungkin selesai dalam satu tahun anggaran. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah pusat atau provinsi,” pungkasnya. (*)