Penulis: Akmal Fadhil
Senin, 19 Mei 2025 | 15 views
Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis.
Samarinda, Presisi.co – Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menegaskan pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal di tengah masifnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, kesiapan SDM menjadi penentu apakah masyarakat Kaltim dapat menjadi pelaku utama atau hanya menjadi penonton di kampung sendiri.
“IKN membuka banyak peluang, tetapi yang lebih penting adalah apakah masyarakat lokal memiliki keterampilan yang cukup? Tanggung jawab ini ada di tangan kita untuk mempersiapkannya,” ujar Ananda saat ditemui di Samarinda, Minggu 19 Mei 2025.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menilai bahwa pemerintah perlu mengambil langkah konkret dan terarah, terutama dalam bentuk pelatihan teknis dan program pengembangan keterampilan.
Hal ini, menurutnya, tidak bisa ditunda lagi karena proses pembangunan IKN sudah berjalan secara bertahap.
Ia menyebut bahwa masih banyak tenaga kerja lokal yang belum memiliki sertifikasi atau kemampuan spesifik yang sesuai kebutuhan dunia kerja modern, khususnya di sektor konstruksi, teknologi, dan layanan publik yang akan berkembang pesat di kawasan IKN.
“Jangan sampai tenaga kerja dari luar daerah mendominasi hanya karena SDM lokal kita tidak dipersiapkan. Ini bukan soal kompetisi semata, tapi keadilan dan keberpihakan pada masyarakat daerah,” tegas Ananda.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris dan bahasa kerja lainnya yang umum digunakan dalam proyek berskala internasional. Menurutnya, aspek ini sering luput dari perhatian program pelatihan yang ada selama ini.
Ananda mendorong agar pemerintah provinsi bekerja sama dengan lembaga pendidikan, dunia industri, dan lembaga pelatihan kerja (LPK) untuk merancang kurikulum berbasis kebutuhan nyata di lapangan.
Pelatihan harus bersifat aplikatif, bukan sekadar seremonial atau formalitas semata.
“SDM yang siap akan membawa multiplier effect yang besar bagi perekonomian daerah. Kita tidak hanya bicara lapangan kerja, tapi juga pertumbuhan usaha kecil, peningkatan daya beli, dan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
Ia menambahkan, DPRD Kaltim siap mendukung kebijakan penguatan SDM ini melalui penganggaran program-program pelatihan berbasis komunitas, termasuk bagi kelompok rentan seperti perempuan, pemuda putus sekolah, dan masyarakat adat.
“Momentum IKN harus kita jadikan lompatan besar untuk menciptakan generasi pekerja dan pemimpin yang lahir dari Benua Etam sendiri,” pungkasnya. (*)