Jalur Samarinda–Balikpapan Lumpuh Akibat Longsor di Desa Batuah, Begini Respons Akhmed Reza Fachlevi
Penulis: Akmal Fadhil
13 jam yang lalu | 24 views
Kondisi terkini jalur Samarinda-Balikpapan tepatnya di Kilometer 28, Desa Batuah, Kabupaten Kutai Kartanegara, terputus total akibat longsor. (Sumber: Istimewa)
Samarinda, Presisi.co – Jalur utama penghubung Samarinda–Balikpapan di Kilometer 28, Desa Batuah, Kabupaten Kutai Kartanegara, terputus total akibat longsor. Kondisi ini memicu desakan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) untuk segera menyediakan akses alternatif.
Meski ruas jalan tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, Pemprov Kaltim dinilai tidak bisa lepas tangan mengingat besarnya dampak terhadap mobilitas masyarakat.
Desakan disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. Ia menegaskan bahwa Pemprov harus segera bertindak cepat untuk mencari solusi alternatif.
“Walaupun ini jalan nasional, pemprov harus segera mencari jalur alternatif terdekat. Ini menyangkut akses warga yang benar-benar terputus,” ujar Reza saat dikonfirmasi, Selasa, 20 Mei 2025.
Saat ini, jalur memutar melalui Sanga-Sanga–Muara Jawa–Samboja menjadi satu-satunya pilihan, namun dinilai tidak efisien. Reza pun mendorong Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim untuk segera meninjau lokasi dan merancang akses pengganti, minimal bagi warga sekitar.
Politikus Partai Gerindra itu juga mengingatkan agar Pemprov menjaga kondisi jalan provinsi yang kini menjadi tumpuan lalu lintas pascalongsor. Ia khawatir meningkatnya volume kendaraan akan mempercepat kerusakan pada ruas jalan Muara Jawa–Samboja.
“Kami juga minta Dinas Perhubungan Kaltim mengawasi lalu lintas kendaraan berat. Pastikan bobot kendaraan sesuai kapasitas jalan agar tidak menimbulkan kerusakan baru,” tegasnya.
Terkait dugaan aktivitas tambang sebagai penyebab longsor, Reza menyatakan belum ditemukan indikasi ke arah tersebut. Berdasarkan kunjungan Komisi III DPRD Kaltim bersama Kepala Desa Batuah serta hasil kajian tim geologi Universitas Mulawarman, longsor dipicu oleh pergeseran tanah secara alami.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR-Pera Kaltim, Heriyadi Purwatmoko, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan identifikasi terhadap kemungkinan jalur alternatif lain.
“Kami akan segera cek lapangan. Saat ini baru diketahui jalur memutar via Muara Jawa–Samboja, tetapi kami mencari opsi lain, termasuk yang melalui permukiman warga,” ujarnya singkat.
Pemprov Kaltim juga disebutkan akan segera berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) serta Komisi V DPR RI untuk mempercepat proses perbaikan jalur utama. (*)