Geram Disebut Gubernur Konten hingga Jokowi Jilild 2, Dedi Mulyadi Beri Pesan Menohok
Penulis: Rafika
7 jam yang lalu | 0 views
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Ist)
Presisi.co - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tengah menjadi perbincangan hangat publik usai gaya kepemimpinannya dinilai menyerupai Presiden RI ke-7, Joko Widodo, semasa menjabat. Alhasil, sosok yang akrab disapa Kang Dedi itu dijuluki “Jokowi jilid 2."
Belakangan ini, Dedi Mulyadi memang menjadi sorotan publik. Apalagi, setelah kebijakan barunya menyekolahkan anak-anak yang bermasalah ke barak militer menuai pro dan kontra.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga kerap dijuluki gubernur konten lantaran cukup aktif dalam bersosial media.
Menanggapi sorotan dan kritik tersebut, Dedi Mulyadi angkat suara lewat video yang diunggah ke akun TikTok pribadinya, @dedimulyadiofficial, pada Senin, 19 Mei 2025.
Dalam video itu, ia menyinggung pihak-pihak yang berupaya menyudutkannya dengan berbagai label negatif. Ia juga tahu soal diirnya yang dijuluki Jokowi jilid 2.
"Setelah bisa melewati masa-masa sulit menyelamatkan anak remaja di Jawa Barat dari berbagai problem kriminal yang dialaminya, melalui pola pendidikan disiplin yang dilakukan di barak militer, kini berbagai pihak mulai mengepung kembali dengan berbagai stigma sebagai gubernur konten, Mulyono jilid 2, gubernur pencitraan, dan berbagai tayangan lainnya yang sengaja dibuat, yang tujuannya untuk apa sih?" ucap Dedi Mulyadi.
Menurutnya, perhatian berlebihan dari orang-orang yang tidak menyukainya justru membuktikan bahwa mereka begitu peduli terhadap dirinya.
"Tujuannya satu, mereka itu ternyata sangat memperhatikan pada saya. Sehingga apapun yang saya lakukan, mereka komentari. Dan saya menyukainya," tambahnya.
Lebih lanjut, Dedi juga menyebut sebagian besar kritik datang bukan dari warga Jawa Barat. "Dan ini dilakukan kebanyakan bukan orang Jawa Barat, tapi orang luar Jawa Barat. Artinya, kelihatannya banyak warga yang di luar Jawa Barat kesel sama saya," sambungnya.
Bahkan, banyak dari mereka mengungkit kembali video lama yang dibuat jauh sebelum ia menjadi Gubernur Jawa Barat.
"Video saya yang lagi bikin adukan, itu sekitar 6 tahun yang lalu, dibuat seolah-olah saya gubernur hari ini kerjanya hanya ngaduk untuk bikin konten," ujarnya lagi.
Meski demikian, ia menegaskan tak ambil pusing. Mantan Bupati Purwakarta itu yakin ikatan emosional antara dirinya dan masyarakat Jawa Barat tidak mudah digoyahkan oleh opini negatif.
"Tapi bagi saya, nggak ada masalah. Terima kasih ya telah berupaya terus giring opini, mengarahkan publik agar saya dibenci oleh warga. Yakinlah cinta yang sejati tidak akan pernah bisa dipatahkan oleh berbagai upaya untuk memisahkan antara saya dan warga saya untuk saling menyayangi," jelasnya.
Di akhir videonya, Dedi menyindir para buzzer yang ia duga dibayar untuk menjatuhkan citranya.
"Salam untuk para buzzer di mana pun berada, tetap semangat, sebanyak-banyaknya bikin konten negatif tentang saya agar bapak dan ibu bisa ngebul dapurnya," pungkasnya. (*)