Curi Splicer untuk Bayar Utang, Teknisi Telkom di Samarinda Diamankan Polisi
Penulis: Akmal Fadhil
1 hari yang lalu | 138 views
Polisi saat menunjukkan barang bukti kasus pencurian spilcer di Telkom Samarinda. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co - Unitreskrim Polsek Samarinda Kota menggelar konferensi pers pada Rabu 7 Mei 2025 terkait pengungkapan kasus pencurian alat milik PT Telkom yang terjadi di Kantor Koperasi Telkom, Jalan Awang Long, Kecamatan Samarinda Kota.
Kapolsek Samarinda Kota AKP Kadiyo melalui Kanit Reskrim Dedy Lantang menjelaskan bahwa peristiwa pencurian terungkap saat manajer koperasi, AG, melakukan audit atau stock opname perlengkapan warehouse pada pukul 15.00 WITA.
Dari hasil audit, diketahui bahwa tujuh unit alat penyambung kabel optik (splicer) hilang. Akibat kejadian ini, PT Telkom mengalami kerugian sebesar Rp78.200.000.
Temuan tersebut langsung dilaporkan pihak manajemen ke Polsek Samarinda Kota. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menetapkan SA (23), seorang teknisi PT Telkom sebagai tersangka.
Pelaku diketahui telah bekerja sebagai teknisi lapangan selama enam tahun. Dari hasil pemeriksaan, motif pencurian diduga karena alasan ekonomi.
"Kurangnya pengawasan di area gudang memberi kesempatan bagi pelaku untuk melakukan aksinya," terang pihak kepolisian.
Identitas pelaku pertama kali terungkap setelah pihak manajemen mendapat informasi dari rekan kerja di Balikpapan mengenai adanya penawaran penjualan alat splicer yang identik dengan milik kantor koperasi Telkom.
Polisi kemudian mengamankan dua unit splicer merek K11 Switch dan John Win dari rumah pelaku di Jalan Lumba-Lumba. SA mengakui baru mencuri dua unit splicer tersebut.
“Penyidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap kemungkinan adanya barang lain yang dicuri,” tukasnya.
Sementara itu, pengakuan dari pelaku menuturkan melaksanakan aksinya saat piket malam, dan berusaha masuk ke dalam gudang untuk menjalankan niatnya.
“Setelah masuk ke gudang mencari splicer tersebut lalu memasukan ke dalam tas, lalu langsung mengembalikan kunci ke pos satpam. Rencana dijual karena untuk membayar hutang,” pungkasnya. (*)