Kapolres Ungkap Peran 15 Tahanan yang Telah Ditangkap Lagi Setelah Kabur dari Polsek Samarinda Kota
Penulis: Muhammad Riduan
Rabu, 29 Oktober 2025 | 759 views
Kapolresta Samarinda sata merilis penangkapan kembali 15 tahanan Polsek Samarinda Kota yang sempat kabur. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Sebanyak 15 tahanan Polsek Samarinda Kota yang sempat kabur pada 19 Oktober 2025 akhirnya berhasil ditangkap seluruhnya oleh jajaran Polresta Samarinda dalam waktu delapan hari. Hal ini disampaikan oleh Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, Rabu 29 Oktober 2025.
“Alhamdulillah, dalam waktu lebih kurang delapan hari sejak tanggal 19 Oktober hingga 28 Oktober 2025, seluruh tahanan yang kabur sudah berhasil kami amankan kembali,” ungkapnya di Mapolresta Samarinda.
Ia menjelaskan, penangkapan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, Unit Gakkum Satpolair Polresta Samarinda, serta mendapat backup dari Tim Jatanras Ditreskrimum Polda Kaltim.
Menurut Kombes Pol Hendri Umar bahwa keberhasilan juga ini tidak terlepas dari kerja keras aparat di lapangan yang bekerja tanpa henti selama lebih dari sepekan.
“Anggota bekerja maraton tanpa kenal lelah. Setiap petunjuk kami tindaklanjuti hingga akhirnya semua tahanan berhasil diamankan,” ujarnya.
Selain itu, Hendri juga mengapresiasi dukungan masyarakat dalam membantu polisi menemukan para tahanan.
“Banyak informasi dari warga yang membantu kami menemukan posisi para tahanan. Dukungan masyarakat luar biasa,” tambahnya.
Dari hasil pemeriksaan, polisi mengungkap bahwa pelarian ini direncanakan oleh tiga orang tahanan, yakni Kahar, Melat, dan Irfan. Ketiganya berperan sebagai inisiator dan perencana utama dalam pelarian.
“Mereka mematahkan besi di tiang jemuran dan mencabut paku tempat cangkolan baju yang digunakan sebagai alat untuk mencongkel dinding kloset itu," jelasnya.
Pencokelan dilakukan 4 orang, selain tiga orang itu juga ada Bin Hanas, proses pembobolan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat 17 Oktober hingga Minggu 19 Oktober 2025.
Setelah berhasil menjebol dinding sel, tahanan bernama Yohanes yang bertubuh paling kecil menjadi orang pertama yang keluar melalui lubang tersebut.
Setelah Yohanes berhasil keluar, ia pun melebarkan lagi jebolan yang diciptakan lalu diikuti dua tahanan lain, Kahar dan Bolang, mengikuti dari belakang.
Dan kemudian membelokkan arah CCTV yang ada di lokasi belakang sel tahanan tersebut, dan membatu agar rekan-rekannya bisa melarikan diri dari lubang itu.
“Setelah berhasil keluar, mereka melompat dari tembok yang berada di sisi kiri sel tahanan kosong karena posisinya lebih rendah, kemudian setelah itu bisa keluar ke jalan gang yang ada di dekat daerah tersebut. Lalu setelah berjalan kurang lebih sekitar 200-300 m di dekat kantor Satpol-PP baru mereka memisahkan diri," imbuhnya. (*)