Minim Kontribusi PAD, DPRD Kaltim Usulkan Evaluasi Kegiatan STS Muara Berau
Penulis: Akmal Fadhil
5 jam yang lalu | 0 views
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud saat diwawancara awak media pada Minggu, 27 April 2025. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co – Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas'ud, mengungkapkan kekecewaannya terhadap rendahnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kegiatan Ship-to-Ship (STS) di Muara Berau, salah satu terminal alih muat terbesar di Asia Tenggara.
Menurut Hasanuddin, meski memiliki omzet besar, kegiatan STS di Muara Berau hingga kini tidak memberikan kontribusi PAD bagi daerah. Hal ini terungkap setelah pihaknya melakukan pendalaman terkait aktivitas pelabuhan terapung tersebut.
"Saya heran, kenapa STS yang termasuk salah satu pelabuhan terapung terbesar di Asia Tenggara ini tidak menghasilkan satu rupiah pun untuk PAD Kaltim," ungkap Hasanuddin kepada awak media, Minggu, 27 April 2025.
Ia menilai, pelabuhan Muara Berau memiliki peran strategis dalam aktivitas pengiriman barang dan bahan bakar antar kapal. Namun demikian, pendapatan yang diterima Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dari aktivitas tersebut sangat minim.
Bahkan, Hasanuddin menyarankan agar kegiatan STS tersebut dipindahkan ke Kalimantan Selatan (Kalsel) apabila memang tidak membawa manfaat ekonomi bagi Kaltim.
Lebih lanjut, ia menegaskan telah mendesak Gubernur Kaltim untuk mencari solusi konkret agar PAD dari kegiatan STS dapat ditingkatkan. Hamas-sapaannya menilai, selama ini STS hanya diatur berdasarkan regulasi dari Kementerian Perhubungan, tanpa adanya rekomendasi dari Pemprov Kaltim.
"Harus ada rekomendasi dari Pemprov Kaltim, baru kemudian bisa dilanjutkan dengan peraturan daerah (Perda)," tegasnya.
Politisi Golkar itu menekankan pentingnya segera menerbitkan regulasi yang memadai, agar aktivitas STS di Muara Berau mampu memberikan kontribusi nyata terhadap PAD Kaltim.
"Ini peluang besar. Jika dikelola dengan baik, STS bisa menjadi sumber pendapatan baru untuk mendukung pembangunan daerah," pungkasnya. (*)