Pengamat: Bengkel Gratis Bukan Solusi Dugaan BBM Oplosan di Samarinda
Penulis: Akmal Fadhil
Kamis, 10 April 2025 | 157 views
Potret aktivitas salah satu bengkel di Samarinda yang disibukkan dengan antrean kendaraan yang mengalami mogok di Samarinda. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co – Keputusan Pertamina memberikan layanan bengkel gratis bagi masyarakat terdampak kendaraan mogok akibat dugaan BBM oplosan mendapat sorotan tajam dari kalangan pengamat di Kalimantan Timur. Mereka menilai kebijakan tersebut tidak menyelesaikan akar persoalan.
Akademisi Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah, menyebut langkah tersebut sebagai bentuk pengalihan isu dari substansi utama, yakni tudingan soal pencampuran Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Cara berpikir Pertamina terbalik. Ini tidak akan menyelesaikan masalah utama. Dugaan oplosan seharusnya dijawab secara terbuka dan diselidiki secara serius,” tegas Herdiansyah kepada Presisi.co saat dihubungi, Kamis, 10 April 2025.
Pria yang akrab disapa Castro itu menilai layanan bengkel gratis hanya menyentuh aspek hilir, sementara persoalan di hulu justru diabaikan.
“Bengkel gratis hanya merespons efeknya, bukan penyebabnya. Dugaan BBM oplosan itulah yang memicu kendaraan mogok massal,” tambahnya.
Menurutnya, hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kaltim beberapa waktu lalu terkesan hanya untuk meredam tuntutan masyarakat.
“Masalah ini harus dibuktikan. Kalau benar ada unsur oplosan, itu bisa masuk ranah pidana agar ada efek jera,” katanya.
Senada, Koordinator Pokja 30, Buyung Marajo, menilai solusi terbaik bukanlah bengkel gratis, melainkan penelusuran menyeluruh terhadap sumber dugaan pencampuran BBM.
“Akar masalahnya harus dicari. Dari kilang mana asal BBM itu? Siapa yang mencampur? Itu harus dianalisis secara teknis dan transparan,” ujarnya saat dikonfirmasi Presisi.co.
Buyung juga mempertanyakan efektivitas layanan bengkel gratis yang digulirkan, mengingat belum ada kejelasan teknis dan jangkauan wilayah.
“Potensinya belum menyentuh seluruh masyarakat, apalagi di daerah pelosok. Di kota besar mungkin bisa, tapi kalau di daerah terpencil, siapa yang jamin?” katanya.
Ia menegaskan, tanpa pembuktian dan penyelidikan menyeluruh terhadap kualitas BBM, program bengkel gratis tidak akan menyelesaikan persoalan yang sebenarnya.
Kalau kamu butuh versi lebih ringkas, gaya yang lebih keras, atau tambahan infografik untuk konten media sosial, tinggal bilang saja," pungkasnya. (*)