Tingginya Minat Thrifting Dinilai Anggota DPRD Samarinda Mengancam Produk Lokal
Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 09 Agustus 2024 | 696 views
Samarinda, Presisi.co – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah, mengungkapkan bahwa popularitas pakaian bekas impor (thrifting) di Samarinda kian menggerus pasar produk lokal. Menurut Laila, masyarakat lebih memilih pakaian bekas impor karena bermerek dan harganya lebih terjangkau dibandingkan produk lokal serupa.
“Pakaian thrifting ini terkenal bermerek dan harganya bersaing, bahkan lebih murah meskipun bekas,” ujar Laila pada Rabu, 24 Juli 2024.
Laila menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mendorong tingginya minat masyarakat terhadap pakaian bekas impor adalah kecenderungan konsumtif warga Samarinda yang cepat mengikuti tren. Namun, ia juga menyadari bahwa fenomena ini menimbulkan dilema, karena meskipun menguntungkan pelaku usaha kecil menengah (UMKM), bisnis thrifting juga bisa merugikan industri produk lokal.
“Dilema ini membuat kita harus berpikir keras. Mematikan bisnis thrifting bisa berdampak buruk bagi pelaku usaha yang sudah berjalan, namun kita juga harus menjaga agar produk lokal tetap diminati masyarakat,” katanya.
Selain berdampak pada pasar domestik, Laila juga menyoroti isu lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah tekstil dari pakaian bekas impor. Ia menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penjualan pakaian bekas ini terhadap industri lokal dan lingkungan.
“Penjualan thrifting harus dipertimbangkan dengan hati-hati, mengingat dampaknya yang bisa merusak industri lokal dan lingkungan,” tutupnya. (*)