search

Daerah

APBD 2025SamarindaPotensi DefisitKetua Komisi III DPRD SamarindaAngkasa Jaya Djoerani

Ketua Komisi III DPRD Samarinda Soroti Potensi Defisit APBD 2025

Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 23 Juli 2024 | 335 views
Ketua Komisi III DPRD Samarinda Soroti Potensi Defisit APBD 2025
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya. (Ist)

Samarinda, Presisi.co - Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani, menyoroti potensi defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Samarinda tahun 2025.

Hal ini terungkap dalam rapat antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Samarinda dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Samarinda yang membahas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2025.

Dalam rapat tersebut, diungkapkan bahwa APBD Kota Samarinda saat ini mengalami defisit anggaran. Penyebab utama defisit adalah melesetnya prediksi sisa lebih penggunaan anggaran (silpa), yang bisa berdampak pada pemangkasan anggaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga 9 persen.

Angkasa Jaya Djoerani menyayangkan situasi ini dan menegaskan bahwa defisit bisa diantisipasi dengan perhitungan anggaran belanja yang lebih hati-hati.

Ia mendorong TAPD untuk menyesuaikan rencana dengan ketersediaan anggaran dan memastikan tidak ada pembengkakan biaya proyek.

"Salah satu proyek yang disorot adalah pembangunan terowongan (Rp 395 miliar), Pasar Pagi (Rp 375 miliar), dan Teras Samarinda (Rp 36,9 miliar). Jadi jangan ujuk-ujuk langsung rencanakan belanja lalu ada kegiatan yang dipangkas. Harus jelas urgensinya apa," tuturnya.

Kekhawatiran akan defisit ini diprediksi berlanjut hingga tahun depan, mengingat perencanaan awal menunjukkan nilai APBD Murni Kota Samarinda 2025 ditaksir sebesar Rp 4,4 triliun, sementara kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun depan mencapai Rp 4,9 triliun.

Angkasa meminta Pemkot Samarinda untuk mendongkrak nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjelang akhir tahun ini guna menutupi kekurangan Rp 500 miliar.

"Misalnya untuk pembiayaan Terowongan, Teras Samarinda, dan Pasar Pagi. Itu harus jelas peruntukkannya," pungkas Angkasa. (*)

Editor: Ridho M