search

Internasional

Thomas Matthew CrooksDonald TrumpDonald Trump ditembakpenembak Donald TrumpPemilu AS

Fakta Thomas Matthew Crooks, Penembak Donald Trump Ternyata Bukan Pemuda Sembarangan

Penulis: Rafika
Senin, 15 Juli 2024 | 787 views
Fakta Thomas Matthew Crooks, Penembak Donald Trump Ternyata Bukan Pemuda Sembarangan
Thomas Matthew Crooks. (Ist)

Presisi.co - Pelaku penembakan terhadap mantan sekaligus bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berhasil diidentifikasi. Ia adalah Thomas Matthew Crooks, pemuda berusia 20 tahun yang bekerja sebagai staf panti wreda dari pinggiran Kota Pittsburgh, Pennsylvania.

Investigasi yang dilakukan aparat penegak hukum untuk mencari tahu lebih jauh motif Crooks menemukan bahwa pria tersebut menamatkan pendidikan sekolah menengahnya si SMA Bethel Park pada tahun 2022 lalu.

Crooks terungkap sebagai seorang pemuda intelek. Sebuah rekaman video wisudanya pada 2022, menunjukkan Crooks menerima ijazah dari sekolahnya. Saat itu, ia menerima “penghargaan bintang” senilai $500 (sekitar Rp8 juta) dari Inisiatif Nasional Matematika dan Sains yang menandakan dirinya merupakan siswa berprestasi.

Video wisuda Crooks yang beredar di sosial media itu menunjukkan Crooks mengenakan toga dan berkaca mata, sambil berpose bersama pejabat sekolah untuk difoto. Ia juga mendapat tepuk tangan meriah dari para hadirin usai menerima ijazah SMA.

Crooks tidak pernah tercatat melakukan tindak kriminal sebelumnya. Hal ini dapat diketahui dari catatan pengadilan yang dapat diakses secara terbuka di Pennsylvania.

Dilansir dari VOA Indonesia, Matthew tercatat sebagai anggota Partai Republik. Namun pada 2021 lalu, Crooks memberikan sumbangan politik sebesar $15 kepada ActBlue, sebuah komite aksi politik yang menggalang dana untuk politisi sayap kiri dan Partai Demokrat.

Sebagaimana diketahui, Donald Trump ditembak saat sedang berkampanye di Kota Butler, Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024). Tembakan tersebut mengenai telinga kanannya hingga wajahnya berlumuran darah.

Namun, bakal calon presiden yang disokong Partai Republik itu dilaporkan dalam keadaan baik-baik saja setelah insiden penembakan tersebut. Sementara satu orang pserta kampanye dilaporkan tewas.

Pada hari kejadian, Crooks berkendara dengan mobilnya menuju lokasi kampanye yang berjarak satu jam dari tempat tinggalnya. Ia turut membawa serta sejumlah alat peledak dalam mobilnya.

Crooks bertindak sendirian dalam aksinya melakukan percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump, menurut pejabat Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) pada Minggu (14/7).

Hingga saat ini, FBI belum belum menemukan bukti yang menunjukkan bahwa pelaku memiliki ideologi tertentu atau memiliki masalah kesehatan mental. Hasil penelusuran media sosial pelaku juga tidak menunjukkan adanya pernyataan yang mengarah pada ancaman.

Akibat aksinya itu, pelaku ditembak mati oleh Dinas Rahasia AS. Menurut lembaga itu, Crooks melepaskan tembakan dari atas atap sebuah bangunan yang terletak sekitar 140 meter dari panggung tempat Trump berkampanye. (*)

Editor: Rafika