search

Berita

Bank IndonesiaKaltimInflasiTelur Ayam Ras

Inflasi di Kaltim Turun Usai Idulfitri

Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 05 Juni 2024 | 393 views
Inflasi di Kaltim Turun Usai Idulfitri
Pedagang telur di salah satu pasar di Samarinda, Kaltim. (Ist)

Samarinda, Presisi.co - Inflasi di Kalimantan Timur pada Mei 2024 mengalami penurunan seiring normalnya permintaan masyarakat setelah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri.

Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan empat kota di Kaltim menunjukkan inflasi sebesar 0,19 persen (month-to-month) atau 3,29 persen (year-on-year), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan ini terutama didorong oleh meredanya inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau akibat koreksi harga.

Selain itu, terdapat deflasi pada dua kelompok lainnya, yakni informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kaltim, Budi Widhihartanto, menyatakan bahwa inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau mereda berkat kecukupan pasokan hortikultura seperti tomat, cabai rawit, dan bawang putih.

"Komoditas telur ayam ras juga mengalami penurunan harga seiring dengan turunnya permintaan pasca Idulfitri," tulis Budi dalam keterangan pers resmi.

Namun, beberapa komoditas seperti daging ayam ras dan ikan layang masih mendorong inflasi kelompok ini, yang tercatat sebesar 0,17 persen (mtm) atau 2,00 persen (yoy) dengan andil inflasi 0,05 persen (mtm).

Peningkatan harga daging ayam ras dipengaruhi oleh keterbatasan pasokan terutama di Kabupaten Berau dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Harga ikan layang dan beberapa sayuran seperti sawi hijau dan kangkung juga naik akibat tingginya curah hujan.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turut mendorong inflasi dengan andil 0,05 persen (mtm), dipicu oleh kenaikan harga emas perhiasan yang mengikuti tren global di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

Upaya pengendalian inflasi terus dilakukan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga stabilitas harga. Pemerintah Kota Samarinda telah mendistribusikan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebesar 259 ton beras pada bulan Mei.

Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga terus dilakukan ke kios penyeimbang di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka.

Selain itu, Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Kabupaten Sidenreng Rappang dan Kabupaten Kutai Barat untuk komoditas beras telah dilaksanakan, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kestabilan pasokan pangan di Kaltim. (*)

Editor: Ridho M