search

Berita

PrabowoPrabowo menang PilpresAmerika SerikatJoe BidenPilpres 2024

Begini Kata Pengamat Soal Alasan Amerika Serikat Belum Ucapkan Selamat ke Prabowo, Singgung Isu Kecurangan

Penulis: Rafika
Kamis, 14 Maret 2024 | 440 views
Begini Kata Pengamat Soal Alasan Amerika Serikat Belum Ucapkan Selamat ke Prabowo, Singgung Isu Kecurangan
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mendapatkan ucapan selamat atas perhitungan hasil pemilu dari 5 pemimpin negara melalui telepon. (Instagram @prabowo)

Presisi.co - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, diprediksi akan menjadi pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berdasarkan hasil real count KPU. Sejumlah pemimpin dunia juga telah memberikan ucapan selamat kepada Menteri Pertahanan RI tersebut.

Meski begitu, negara adidaya Amerika Serikat (AS) yang kini dipimpin Joe Biden terpantau belum memberikan ucapan selamat kepada Prabowo. Padahal, pemimpin dari negara-negara besar seperti Rusia, Inggris, dan Turki sudah menyampaikan ucapat selamat mereka.

Fenomena ini sangat menarik di mata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi. Menurutnya, Joe Biden masih menunggu hasil resmi pemenang Pilpres yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meski begitu, ia tak menutup kemungkinan adanya faktor lain yang membuat AS belum menghubungi Prabowo.

"Tapi hingga beberapa waktu lalu, misalnya Biden belum mengucapkan selamat ke Prabowo atau representasi dari pemerintah Amerika," kata Burhanuddin di Youtube tvOneNews, dikutip dari Suara.com.

Sementara itu, pakar Hubungan Internasional Himahanto Juwana juga memberikan analisisnya mengenai sikap Amerika Serikat terhadap Pilpres Indonesia ini. Menurutnya, ada dua hal yang menjadi faktor mengapa Negeri Paman Sam tersebut belum memberikan ucapan selamat untuk Prabowo.

 

Pertama, AS biasanya baru akan mengirimkan ucapan selamat kepada presiden terpilih setelah hasil resmi diumumkan. Kedua, AS memiliki pengalaman terkait isu kecurangan dalam konteks Joe Biden mengunggguli Presiden Donald Trump.

"Itu kan juga ada proses sama yang seperti kita alami di Indonesia. Mungkin Joe Biden akan hati-hati sekali dalam menyampaikan ucapan selamat ke Prabowo," ujar dia.

Meski begitu, Himahanto menegaskan tak ada maksud-maksud politis dari AS maupun Joe Biden yang akan merugikan hubungan kedua negara.

"Misal Joe Biden tidak setuju Prabowo jadi presiden bisa diarahkan ke masalah politis dan AS akan kehilangan pengaruh ke Indonesia. dan Indonesia justru akan mendekat ke China sesuatu yang tidak dikehendari Amerika Serikat," tuturnya. (*)

Editor: Rafika