Mahfud Senggol Soal Program "Makan Siang Gratis": Prospeknya Apa
Penulis: Redaksi Presisi
Minggu, 31 Desember 2023 | 848 views
Presisi.co - Program makan siang gratis yang dicanangkan oleh paslon pilpres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat kritikan dari Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md. Selain itu dirinya juga membandingkan dengan program yang ditawarkan oleh paslon pilpres nomor urut 3.
Program makan siang gratis yang ditawarkan oleh paslon tersebut diestimasikan menelan dana hingga Rp 400 triliun. Mahfud menilai program tersebut tidak memiliki prospek yang jelas.
"Begini, kalau makan siang gratis itu bagus lah tetapi prospeknya apa?" kata Mahfud di Djakarta Theater, Jakarta Pusat,Sabtu (30/12/2023), diberitakan oleh Detiknews.
Mahfud Md menyebutkan program yang ditawarkan oleh dirinya bersama Ganjar Pranowo lebih baik. Karena menurutnya program tersebut bukan hanya memberi kepada masyarakat, namun mengajak masyarakat untuk bergerak dan mendapatkan hasil yang berkepanjangan.
Program yang disebut-sebutnya lebih baik yaitu gastronomi. Mahfud mengatakan program ini menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada di alam negara Indonesia sendiri, baik bumi maupun lautnya.
"Karena makan siang gratis susu dan sebagainya itu kan import kira-kira barang barang import, kalau gastronomi dari bumi-bumi kita dan laut-laut kita. Itu nanti, tapi tidak dalam sebuah program yang khusus dan seketika. Itu nanti akan menjadi bagian program yang jangka panjang," imbuhnya.
Mahfud juga menyebutkan, terdapat 21 program Ganjar-Mahfud yang menurutnya lebih tepat sasaran.
"Kita punya program-program unggulan. Khusus perbaikan untuk rakyat, ada 21 program tepat sasaran, yang itu tidak mengada-ada dan insyaallah bisa direalisasikan. Lebih dari sekadar makan siang," kata Mahfud
Mahfud mengatakan telah menyampaikan program-programnya itu kepada masyarakat dan masyarakat menyambut baik program yang telah direncanakan tersebut. Hal tersebut, menurut Mahfud, dikarenakan program yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.