search

Advetorial

dprd kaltimIsu Penggusuran Warga IKN

Ketua Fraksi PKB DPRD Kaltim Syafruddin Pastikan Kabar Warga Digusur untuk Pembangunan IKN Tidak Benar

Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 01 November 2023 | 371 views
Ketua Fraksi PKB DPRD Kaltim Syafruddin Pastikan Kabar Warga Digusur untuk Pembangunan IKN Tidak Benar
Ketua Fraksi PKB-Hanura DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Syafruddin. ist

Samarinda, Presisi.co - Beredar kabar tentang kekhawatiran warga yang pemukimannya bakal digusur selama pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

Terkait kabar tersebut, Ketua Fraksi PKB-Hanura DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Syafruddin meminta warga untuk tetap kritis dan mencerna setiap informasi yang disuguhkan. “Kita tidak bisa menerima informasi tanpa fakta-fakta lapangan,” katanya, Rabu (1/11).

Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu memastikan kabar tersebut merupakan kabar yang sumbernya tidak jelas alias hoaks.

“Tidak ada yang digusurlah, lebih duluan mana IKN atau masyarakat di situ? Masyarakat yang lebih dahulu tinggal, bermukim dan mencari nafkah disitu dong yang diprioritaskan,” jelas Syafruddin.

“Makanya, ada yang disebut ring satu, ring dua, ring tiga. Nah, masyarakat berada di ring berapa? Kita harus cari tahu juga lokasinya,” tambahnya dengan tegas.

Pihaknya tidak akan tinggal diam apabila ditemukan pemukiman warga yang digusur tanpa adanya perhitungan dan kesepakatan bersama. “Pasti anggota DPRD Kaltim akan mengambil bagian membela dan mengadvokasi masyarakat,” katanya

Namun, sampai hari ini pihaknya belum menerima aduan tersebut. “Kami belum ada menerima keluhan terkait dengan rencana penggusuran, karena sejauh yang kami ketahui, itu ada ring-ringnya tadi. Kalau ring satu nggak mungkin, karena ring satu itukan adalah zona pemerintahan,” katanya.

“Kalau ada seperti itu sampaikan ke DPRD, kita akan memanggil otoritas IKN sebagai penanggungjawab dalam pembangunan IKN. Menurutnya, kalau ada ide penggusuran rumah masyarakat untuk membangun IKN maka itu adalah hal yang dzalim. “Harusnya cari solusi yang solutif dan terbaik,” pungkasnya.