Bahas Rencana Pembangunan Museum di IKN, Otorita IKN Bertemu Dengan Pihak France Museums
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 05 Oktober 2023 | 678 views
Paris, Presisi.co – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono bersama dengan Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Drs. H. Alimuddin, M.Si, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Prof. Mohammed Ali Berawi, dan Staff Khusus Bidang Keselamatan Publik, Brigjen Pol. Edgar Diponegoro berkunjung ke France Museums yang berada di 20, rue Bachaumount, Paris, Perancis pada Rabu (4/10/2023).
Kunjungan Otorita Ibu Kota Nusantara ke France Museums merupakan sebagai bentuk upaya dalam membahas terkait pembangunan museum di kawasan Ibu Kota Nusantara. Selain membahas sekadar pembangunan sebuah museum, Otorita Ibu Kota Nusantara dengan pihak France Museums juga melakukan sharing knowledge terkait bagaimana membangun sebuah museum dengan teknologi yang futuristik. "Kami ingin mengetahui beberapa hal tentang pengembangan museum terkini. Sebagai contoh, ada museum untuk melihat sejarah, tapi sekarang banyak konsep-konsep museum yang lebih masa depan. Misalkan dengan penggunaan teknologi hologram. Jadi yang diproyeksikan ke depan seperti apa?" tutur Bambang Susantono.
Otorita Ibu Kota Nusantara berdiskusi banyak hal terkait museum dengan Junia Jorgji selaku Direktur Proyek Khusus France Museums dan Herve Barbaret selaku Direktur Umum France Museums. Di dalam disuksi ini dibahas bagaimana aspek keunikan di dalam pembangunan museum mampu menjadi kunci keberhasilan. Oleh karena itu, dibahas juga terkait bagaimana membangun sebuah museum di Kawasan Ibu Kota Nusantara dengan teknologi yang futuristik, namun juga juga dapat merepresentasikan karakter dari Ibu Kota Nusantara. Hal ini sejalan dengan pernyataan Junia Jorgji, "Ini kesempatan yang baik untuk berpikir “out of the box”. Yang penting adalah, jangan mencontoh sesuatu yang sudah ada”.
Selain itu, hal yang menjadi unsur penting di dalam museum adalah bagaimana menciptakan teknologi yang adaptif . Hal ini seperti yang di sampaikan oleh Herve Barbaret, "Teknologi tentunya sangat cepat berubah. Teknologi yang disiapkan saat museum dibangun bisa jadi sudah berubah trennya pada saat pembukaan. Hal ini dikuatirkan malah tidak sesuai dengan harapan pengunjung. Teknologi hanya sebagai alat,"
Dengan melalui sesi diskusi antara Ibu Kota Nusantara dengan pihak France Museums, Indonesia dapat belajar dengan apa yang telah terjadi di beberapa museum di Perancis. Dimana seiring berjalannya waktu pengunjung di beberapa museum di Perancis semakin berkurang. Hal ini dikarenakan kurang dimaksimalkannya dua hal penting yaitu keunikan dan teknologi yang adaptif. (*)