search

Berita

HMI Komisariat Untag 45 SamarindaHimpunan Mahasiswa IslamPeran Pemudakota penyangga iknIbu Kota NusantaraPembangunan IKN

HMI Komisariat Untag 45 Samarinda Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Transformasi Kota Penyangga IKN

Penulis: Akmal Fadhil
23 jam yang lalu | 260 views
HMI Komisariat Untag 45 Samarinda Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Transformasi Kota Penyangga IKN
Ketua Komisariat HMI Untag 45 Samarinda, Laode. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co — Ketua HMI Komisariat Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) 45 Samarinda menegaskan pentingnya peran pemuda, khususnya mahasiswa, dalam mengawal perubahan sosial dan pembangunan Kota Samarinda di tengah semakin kuatnya posisi daerah tersebut sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal itu disampaikan Laode, yang saat ini memimpin komisariat, dalam agenda internal perkaderan HMI.

Menurut Laode, percepatan pembangunan di Kalimantan Timur membawa konsekuensi langsung bagi Kota Samarinda.

Mulai dari pertumbuhan ekonomi, arus mobilitas penduduk, hingga munculnya tantangan lingkungan, semuanya menuntut respons aktif dari pemuda.

“Dalam situasi itu, HMI tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita harus hadir sebagai bagian dari lokomotif perubahan,” ujar Laode, Sabtu, 22 November 2025.

Sebagai ketua komisariat, Laode menekankan bahwa HMI memiliki tanggung jawab moral untuk mengartikulasikan nilai-nilai keummatan dalam tindakan nyata.

Ia menilai pemuda tidak boleh berhenti pada ruang diskusi, tetapi harus hadir menyentuh persoalan masyarakat.

Berbagai isu seperti pencemaran Sungai Mahakam, ketidakseimbangan pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, dan persiapan wilayah sebagai daerah penyangga IKN disebutnya sebagai medan aktual yang menuntut kontribusi mahasiswa.

“Proses perkaderan dan ruang intelektual HMI menuntut kita untuk menjadi kader yang kritis, peka, dan mampu membaca realitas sosial,” tambahnya.

Laode menyampaikan bahwa peran HMI tidak hanya menjaga tradisi gerakan, tetapi juga mempersiapkan pemimpin muda Kalimantan Timur yang siap menghadapi dinamika modernitas tanpa melepaskan nilai Islam sebagai landasan.

Ia menutup pesannya dengan ajakan kolektif kepada seluruh pemuda Samarinda untuk ikut serta dalam proses perubahan.

“Perubahan tidak datang dari satu-dua orang. Ini adalah gerakan bersama. Samarinda menunggu kontribusi kita,” tegasnya. (*)

Editor: Redaksi