Penulis: Redaksi Presisi
Samarinda, Presisi.co – Jelang perayaan Idul Adha 1444 H/2023, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun, menilai bahwa wilayah Kaltim telah mencapai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan daging kurban tanpa bergantung pada pasokan dari daerah lain.
Namun, ia mengidentifikasi beberapa faktor yang masih perlu dikelola secara lebih efektif guna meningkatkan produksi sapi dan kambing, sebagai sumber daging utama dalam perayaan ini.
Meskipun demikian, Samsun mengakui bahwa beberapa faktor masih menghambat upaya mencapai kemandirian dalam penyediaan daging kurban. Sehingga, meskipun potensi lokal yang ada, Kaltim masih mengimpor sapi dari daerah lain seperti Sulawesi atau Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam pandangannya, Kaltim memiliki potensi yang besar untuk menjadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan daging kurban. Namun, Samsun mencatat bahwa ada aspek-aspek yang perlu ditingkatkan, termasuk regulasi yang mengatur sektor ini.
"Potensi yang ada di Kaltim sangatlah besar, namun masih ada hambatan yang menghalangi perkembangan ini. Mungkin ada masalah dalam regulasi yang diterapkan," ungkap politisi dari partai PDI Perjuangan pada Jumat (23/6/2023).
Potensi yang dimaksud oleh Samsun mencakup berbagai faktor, mulai dari keberadaan pasar untuk daging kurban, Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam peternakan, hingga lahan yang bisa dimanfaatkan.
"Berbagai potensi ini sebenarnya sudah cukup kuat, jika hanya dengan ini saja kita sudah mampu memenuhi kebutuhan, tentu ada permasalahan yang perlu diatasi sebelumnya," tegasnya.
Samsun menyampaikan harapannya bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim akan serius mengupayakan kemandirian dalam penyediaan daging kurban, terutama mengingat proyeksi peningkatan kebutuhan ini dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah ini.
"Kami berharap bahwa produksi daging kurban dapat ditingkatkan di Kaltim tanpa harus bergantung pada pasokan dari daerah lain. Kita memiliki banyak faktor pendukung yang memadai. Selama ini, ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah selalu terjadi, dan ini saatnya untuk berubah," pungkasnya.
(*)
Penulis: Redaksi
