Sopir Truk Korban Pengeroyokan di Depan Pos Polisi Tahura Masih Dirawat di RSUD AWS Samarinda, Rio Masih Gunakan Ventilator
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 20 Juli 2023 | 951 views
Samarinda, Presisi.co - Rio Trisna Ramadhani (28) dikabarkan masih koma selama satu minggu menjalani perawatan intensif di RSUD A.W. Sjahranie Samarinda,.
Bahkan sampai saat ini, sopir truk yang menjadi korban pengeroyokan empat pemotor di depan Pos Polisi Tahura, Bukit Soeharto, Jalan Soekarno Hatta, Kilometer 31, Desa Batuah, Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Rabu (12/7/2023) lalu masih menggunakan alat bantu pernafasan (ventilator).
Hal ini diungkapkan Humas RSUD AWS dr. Arysia Andhina, Rabu (19/7/2023).
"(Rio) Masih menggunakan ventilator (alat bantu pernafasan). Tapi sudah ada respon motoriknya," beber dr. Arysia Andhina.
Terkait biaya perawatan, dikatakannya pria dua anak tersebut tak ditanggung oleh BPJS.
Pihaknya pun belum dapat membeberkan nominal biaya dikarenakan masih fokus kepada perawatan intensif korban.
"Belum ada hitung-hitungan. Yang jelas kami berusaha untuk tetap memberikan perawatan yang terbaik," singkatnya.
Terkait kondisi korban, dijelaskan juga oleh pihak keluarga melalui hasil komunikasi dengan Ketua TRC PPA Kaltim Rina Zainun bahwa benar Rio masih tak sadarkan diri.
Ia menjelaskan, saat ini fokus pihak keluarga adalah perawatan terbaik agar Rio segera sadar dan pulih kembali.
"Informasi pihak perusahaan mau membantu biaya perawatan. Tapi belum ada kesepakatan hitam di atas putih," beber Rina Zainun.
"Tapi istri dan kakak korban menegaskan saat ini fokus kepada pemulihan Rio," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu (12/7), Pukul 17.00 Wita lalu, Rio terlibat cekcok dengan empat pemotor saat mengarah ke Jalan Poros Samarinda Balikpapan.
Pasca keributan itu, pria dua anak tersebut lantas berupaya mencari perlindungan dengan melaju dan berhenti di depan Pos Pol Tahura, Kilometer 31, Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara.
Namun nahas baginya, Pos Polisi tersebut rupanya sedang dalam kondisi kosong.
Tak sempat lagi kabur, tanpa bisa melawan, tubuh ringkihnya menjadi bulan-bulanan empat pemotor yang mengejarnya. (editor: jon)