Antisipasi Konflik Pemilu 2024, Bawaslu Kaltim Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Lakukan Ini!
Penulis: Nelly Agustina
Sabtu, 08 Juli 2023 | 948 views
Samarinda, Presisi.co – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menyebut Provinsi Kalimantan Timur sebagai lima daerah tertinggi untuk indeks kerawanan Pemilu 2024 berdasarkan penilaian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia. Hal tersebut disampaikan Isran saat Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Balikpapan (06/07/2023).
Lima daerah tersebut mulai dari yang tertinggi indeks kerawanannya adalah DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Jawa Barat dan Kalimantan Timur.
Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Darmanto menjelaskan bahwa kerawanan pemilu yang dimaksud adalah hal-hal yang berpotensi menghambat dan mengganggu pelaksanaan pemilu yang demokratis. Penilaian tersebut berdasarkan penilaian pelaksanaan pemilu di 2019. Penilaiannya berdasar pada empat dimensi, di antaranya sosial politik, penyelenggaraan pemilu, kontestasi, dan partisipasi.
Ia menjelaskan bahwa metode penilaiannya berdasarkan pada lembar kerja yang di isi oleh Bawaslu Kaltim. Secara rinci, pada konteks sosial politik Kaltim berada di urutan ke tujuh, konteks penyelenggara pemilu urutan pertama, konteks kontestasi urutan ke delapan, dan konteks kontestasi di bawah dari sepuluh.
“Jadi perlu dilihat dahulu dari sisi dimensi mananya indeks kita tinggi, bukan hanya berkaitan dengan konflik,” ungkapnya.
Menilik lebih jauh terkait pemilu 2019, Hari membenarkan untuk konteks penyelenggaraan pemilu Kalimantan Timur terjadi beberapa peristiwa, seperti distribusi logistik yang tidak tepat waktu, terdapat pemilihan ulang, dan sengketa sampai pada pengadilan. Mengingat paling tinggi pada konteks penyelenggaraan pemilu, maka pihaknya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Ia menyadari bahwa perlu kerja sama berbagai pihak dikarenakan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan bekerja sama dengan pihak keamanan seperti Pangdam dan Kepolisian. Antisipasi lainnya agar tidak terjadi pemilihan ulang, pihaknya terus menggencarkan pendidikan politik.
“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar semuanya lancar,” sambungnya.
Hari menjelaskan bahwa antisipasi petugas yang kelelahan dan jatuh korban meninggal seperti pemilu 2019, pihaknya mengupayakan sejak rekrutmen telah dilakukan secara selektif utamanya tentang riwayat penyakit. Kesehatan menjadi aspek penting agar tidak mengulang kejadian ini, pihaknya juga memberikan jaminan kesehatan untuk para pelaksana pemilu baik penyelenggara dan pengawas pemilu.
“Intinya, kami minta semua pihak untuk terlibat aktif dan berkontribusi untuk kelancaran pemilu 2024,” pungkasnya. (*)