Ketua TRC PPA Kaltim Ingin Terduga Pelaku yang Meracuni Balita dengan Narkoba Segera Ditangkap, Begini Kronologi Lengkapnya
Penulis: Jati
Kamis, 08 Juni 2023 | 1.501 views
Samarinda, Presisi.co - Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur, Rina Zainun angkat bicara soal balita laki-laki berumur 3 tahun yang positif narkoba.
TRC PPA Kaltim yang kini mendampingi orang tua balita tersebut bahkan telah melaporkan kejadian ini ke Polresta Samarinda.
"Kami sudah buat laporan," kata Rina kepada awak media pada Kamis, 8 Juni 2023.
Balita yang tinggal bersama orang tuanya di Kecamatan Samarinda Utara itu diduga positif narkoba jenis sabu setelah diberi minum kemasan oleh tetangganya pada Selasa, 6 Juni 2023 lalu.
Dugaan tersebut bermula saat sang ibu tengah bercengkerama dengan tetangganya, balita tersebut kemudian merasa haus dan meminta minum kepada terduga pelaku. Kala itu, terduga pelaku kemudian dilihat oleh sang ibu memberikan minuman botol kepada anaknya.
"Saat itu tidak tahu apa isinya, hanya terlihat cairan di dalam botol itu sisa setengah terisi saja," ucap Rina saat dihubungi wartawan, Kamis (8/6/2023) malam.
Keesokan harinya tepatnya pada Rabu (7/6/2023), sang ibu pun mulai khawatir terhadap kondisi anaknya itu yang tak kunjung tidur hingga pagi. Ia kemudian menanyakan kepada terduga pelaku tentang cairan apa yang diberikan kepada sang anak.
"Setelah ditanya-tanya, pelaku kemudian tidak membalas. Hingga akhirnya si ibu ini membuat status di akun Facebook. Kemudian anggota kami memeriksa keadaan si anak," ungkapnya.
"Setelah anggota kami di sana, saya tanya ciri-cirinya. Si anak ini sampai mengeluarkan butiran keringat di bagian dahi hingga badannya. Setelah konsultasi pihak kami kemudian membawa sang ibu dan anaknya itu untuk diperiksa ke Rumah Sakit Atma Husada," sambungnya.
Sesampainya di Rumah Sakit Atma Husada, sang anak pun akhirnya dilakukan tes urine. Sang ibu seketika terkejut bukan main saat mendapati hasil tes urine sang anak yang ternyata terdapat kandungan narkotika jenis sabu.
"Kami periksa itu hasilnya positif sabu. Kemudian dari rumah sakit itu sang anak dirujuk ke RSUD. Mulai tadi malam itu sudah opname. Dan ini sudah masuk tiga hari dua malam belum tidur, tidak makan dan minum," papar Rina.
Rina menegaskan, pihaknya ingin kepolisian bergerak cepat menindaklanjuti laporan tersebut.
"Saya tidak peduli ini pelakunya pemakai atau pengedar atau apa. Yang saya mau ini pelaku cepat ditindak. Karena ditakutkan kejadian ini dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan masa depan dari anak ini," pungkasnya. (*)